Di tanggal ini pada seperlima dekade lalu, saya lahir. Lahir bukan dari perut ibu, tapi dari sini,kompasiana.Tepat di tanggal empat oktober, saya tercatat. Menjadi satu dari ratusan ribu. Yang kemudian disebut dengan sebutan Kompasianer.
Raport selama seperlima,
Saya tak pernah menyangka , bisa mengumpukkan tulisan yang berbeda-beda sebanyak ini. Lebih dari 200 tulisan, di lahirkan disini, dengan selamat. Hihi. Atau mungkin belum seberapa, karena saya tidak rajin-rajin amat.
Terlepas dari itu, ada yang saya sengajakan. Dengan membuat deretan angka yang cantik jika tulisan ini nanti juga dihitung , tepat 234 tulisan di tahun yang genap jadi dua.
Jika dibuat rata-rata, saya hanya mampu membuat satu satu tulisan per tiga hari saja. Sudah lumayan sih, namun masih perlu ditingkatkan lagi. One day one article , kalau perlu. Semoga.
Kalau ngeeh, dua minggu ini saya sudah praktikan. Hihi. Semoga tak bosan kalau ketemu ya. Tipe penulis burung hantu pasti pernah ketemu, karena saya muncul di jam malam. Bosan,gak?
Merayakan Seperlima Dekade .
Dua tahun lalu,saya tak pernah membayangkan apa yang akan kelak terjadi ketika saya putuskan menjadi bagian dari kompasiana. Tidak pernah terbersit sedikitpun. Lalu, dua tahun berlalu kemudian. Saya masih saja tak bisa membayangkan. Dengan pertanyaan yang lain, apa yang terjadi sekarang ketika saya tidak putuskan menjadi bagian kompasiana ditahun yang lalu?
Apa saya akan menulis, seperti ini?
Apa saya juga bisa mengumpulkan 200 lebih judul?
Apa saya nanti akan membaca tulisan kamu?
Membaca habis, lalu menilai dan berkomentar?
Apa aku dan kamu akan saling kenal ?
Apa aku dan kamu lalu bisa berjumpa pada suatu masa?
Iya,kamu.
Sudah banyak yang terjadi di dua tahun saya disini. Tapi saya tak pernah bosan dan masih menunggu, untuk menerima kejadian-kejadian lainnya di kelak yang akan datang. Saya anggap kejutan.
Karena, nyatanya kompasiana memang bukan sekadar media menulis lalu selesai. Ada perasaan juga yang terlibat. Dari kata jatuh ke retina lalu ke hati. Dari membaca lalu penasaran dan didekati. Hihi. Ya, siapa bilang rangkaian kata tak punya kekuatan magis?
Kita ditemukan Lewat Kata-kata
Di dua tahun ini, saya akan mengajak kalian mengingat. Satu dari banyak kejadian yang dihasilkan dari sini. Pertemuan.
Meski tidak semuanya langsung jadi nyata,sih. Anggap saja,dua orang yang jadi kenal, berarti sudah dipertemukan.