Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Sudah Sarjana, Lanjut Studi, Kerja atau Menikah?

12 Agustus 2016   21:50 Diperbarui: 13 Agustus 2016   09:40 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara sadar, masing-masing dari kita senang sekali menghiasi kehidupan ini dengan (per)tanya(an). Pertanyaan yang tak ada habis-habisnyanya dibahas—atau memang nasibnya-- menjadi bercabang, banyak. Ya, kita secara bergantian beganti posisi menjadi yang ditanya atau penanya. Tentang apa saja, tak terkecuali setelah menyelesaikan sesuatu seperti kuliah.

Setelah hampir empat tahun yang muncul pertanyaan “Kuliah di mana?” yang biasanya berlanjut pada “Semester berapa?” --Ah, iya. Saya tahu saya sudah tidak “imut” lagi ditanya soal pertanyaan tipe itu (lagi)-- dan percakapan pun selesaiSekarang pertanyaan jadi makin kompleks ketika saya menjawabnya dengan “sudah semester akhir, insha Allah tinggal menunggu wisuda”. Lalu, kebanyakan percakapanpun berlanjut –eh kok makin susah , makin panjang ceritanya dan makin membuat saya baper dan kudu bakoh (jawa ; kuat)-- seperti pertanyaan yang jadi FAQ (Frequently Asked Question)  ; “Oh terus mau lanjut sekolah lagi, kerja atau..menikah?”

Tidak ada yang salah memang dari pertanyaan macam itu. Justru, mungkin harus berterima kasih karena telah disadarkan sesuatu. Disadarkan bahwa apa yang telah didapatkan –seperti gelar pendidikan- adalah sebuah batu loncatan bukan garis finish.

Kemanakah akan melangkah kemudian?

Memutuskan untuk Lanjutkan Studi

Mumpung masih muda dan sedang semangat-semangatnya belajar. Bisa jadi alasan yang ingin melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Meski orang lain kemungkinan ada yang berkata—atau cukup dipikir dan dibatin--, “Yah..jenuh dong belajar terus..” atau “Nanti pasanganmu takut lagi kalau gelarmu ketinggian”. 

Keep calm gaisss...Tenang-tenang, orang lain hanya bisa berkata saja. Toh, mereka tidak (mau) tahu apa yang sedang direncanakan setelahnya.  Ya, mencari ilmu tidak hanya selesai ketika toga dipindahkan,kok. Melanjutkan studi dan merasa mampu, kenapa harus bingung apa kata orang.   

Jadi lanjut?

Memilih Menjadi Pencari Kerja dong

Sebagai fresh graduate yang (akan) banyak diincar tempat kerja. Pilihan untuk mencari lowongan pekerjaan yang sesuai bidangnya tentu jadi tujuan setelah mendapatkan gelar sarjana. Terlebih yang didapatkan bukan hanya pengalaman saja, melainkan juga merasakan bagaimana digaji dan menghasilkan uang sendiri. Ya, setelah semester demi semester berkutat dengan buku, tugas dan dosen. Saatnya suasana baru, kerja kerja kerja.

Barangkali memilih untuk mencari pekerjaan bisa disama dengankan untuk bebas jadi apa saja. Karena kita bebas mendapatkannya dengan; lamaran kerja  yang kita masukkan di tempat-tempat yang kita mau –offline atau online-, mendatangi job fair yang  dilihat cukup menarik atau syukur-syukur ada yang melirik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun