Mohon tunggu...
Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

MSG Aman, tetapi Belum Tentu Menyehatkan

5 Mei 2016   20:20 Diperbarui: 6 Mei 2016   09:22 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut beberapa pustaka, penggunaan MSG bisa juga mengurangi penggunaan natrium pada makanan. Melihat fakta yang ada menyebutkan bahwa garam meja terdiri dari 40 persen natrium , sedangkan MSG mengandung 13 persen. 

Glutamat sendiri sebenarnya adalah asam amino yang secara alami sudah ada dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Berikut adalah contoh makanan yang mengandung glutamat dari urutan yang paling tinggi seperti susu, telur, daging, ikan, ayam, kentang, tomat,brokoli,  dan jamur. Sedangkan beberapa istilah / nama lain untuk MSG dalam produk makanan kita seperti penyedap rasa, hydrolized protein, yeast food, natural flavoring, modified starch, textured protein, autolyzed yeast, seasoned salt, soy protein dan istilah-istilah sejenis.

Dalam beberapa penelitian terkait MSG, memang belum banyak yang dilakukan pada manusia (kebanyakan di hewan uji). Namun perlu digarisbawahi, meskipun hasil yang masih kontroversi . Dampak penggunaan MSG perlu diwaspadai karena  efek penggunaannya bisa jadi bersifat lambat dan dalam jangka panjang (meskipun dengan dosis rendah sekalipun).

Sulit memang untuk menghindari pengunaan MSG hari ini . Banyak godaan makanan diluar sana yang banyak menyembunyikan keberadaannya dan tidak mungkin kita awasi penggunaannya. Di tambah lagi,  jika sudah terbiasa terpapar MSG. Efeknya hampir mirip dengan kecanduan karena melibatkan  reseptor di otak dalam merespon rasa sedap.Namun, tidak ada salahnya untuk memulai mengurangi dan mencoba untuk beralih ke pada penyedap rasa alami yang lebih aman atau cara lain adalah dengan memasak makanan di rumah sendiri sehingga penggunaan penyedap buatan seperti MSG mampu diawasi.

Mengingat perkataan Prof Hardinsyah , Pakar Gizi, juga  pernah memberikan saran pada sebuah seminar umum : “ulek”-lah lebih lama sambel dan gunakanlah terasi yang sudah dibakar agar rasanya lebih gurih. Karena pada proses ini glutamat akan dibebaskan.

Penggunaan MSG memang  dikatakan aman sehingga  masih banyak beredar, tetapi pertanyaan selanjutnya apakah menyehatkan?

 Salam sehat,

Listhia H Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun