[caption caption="Bersama Perangkat Desa Usai Pemaparan Hasil Pendataan Empat Sektor di Balai Desa Banyukuning Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang"][/caption]Selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), tiap mahasiswa ditugaskan untuk mengerjakan empat program yang terdiri dari dua program keilmuan dan dua program multidispliner. Program keilmuan merupakan program yang dibuat mahasiswa sesuai dengan peminatannya di perkuliahan, sedangkan program multidisipliner merupakan program diluar keilmuan yang dikerjakan secara multifakultas. Pada program multidispliner, universitas mewajibkan tim KKN untuk melakukan pendataan UMKM dan satu lainnya yaitu Posdaya atau Program bersama Kementrian PUPR.
Salah satu dari dua program multidispiner KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilakukan oleh TIM I KKN Universitas Diponegoro Tahun 2016 adalah pendampingan dalam rangka mendukung infrastruktur permukiman bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) di wilayah yang telah ditentukan. Dari sepuluh desa di Kabupaten Semarang yang menjadi sasaran daerah KKN, hanya tiga desa yang terpilih dalam program KKN kemitraan bersama Kementerian PU-PR tersebut yaitu desa Banyukuning, Jimbaran dan Candi.
Sebagai Tim I Undip yang ditempatkan di Desa Banyukuning, kami mendapatkan program KKN kemitraan yang baru kali pertama dilaksanakan oleh Undip itu. Sejak diturunkan pada Selasa (19/1) , Tim kami yang terdiri dari 4 fakultas berbeda yaitu Teknik, Ekonomi dan Bisnis, Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran telah siap melakukan program multidispliner yang telah direncanakan sebelumnya.
Pembuatan IMAP bersama Desa
Dalam kegiatan pendampingan infrastruktur , kami memulainya dengan melakukan FGD (Forum Group Discussion) bersama kepala desa dan perangkat untuk mendata masalah serta potensi yang terdapat di desa yang kemudian akan dilaporkan sebagai laporan IMAP ( Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi) yang dilakukan pada Senin (25/1) bertempat di Balai Desa Banyukuning.
[caption caption="Masing-masing Kepala Dusun menerima Peta Satelit "]
Setelah penyampaian informasi tersebut, Koordinator Penanggjungjawab Desa Banyukuning, Andrey Wicaksono (21), membagi tiap-tiap mahasiswa untuk mendampingi kepala dusun dalam memetakan permasalahan terkait infrastruktur permukiman yang mencakup ; Sektor Air Minum , Penyehatan Lingkungan Permukiman, Bina Penataan Bangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman dan juga potensi yang ada di desa. Masing-masing mahasiswa pendamping akan membawa peta tiap dusun untuk didiskusikan secara langsung bersama kepala dusun terkait.
Kegiatan Identifikasi Masalah dan Potensi (IMAP) ini dilakukan untuk memetakan kondisi eksisting permasalahan infrastruktur dan potensi yang bisa dikembangkan sehingga mampu mewujudkan kondisi permukiman yang diharapkan
Kepala Dusun yang Kenal Betul Wilayahnya
“Jadi, apa yang harus saya tulis , mbak?”, tanya salah satu kadus yang saya dampingi sambil mengamati peta yang saya berikan sebelumnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!