5. Pilihlah Teman yang Membawa Dampak Baik
Orang tua yang jauh dari pandangan, membuat kita merasa telah menjadi bebas melakukan apa saja. Anggapan ini perlu diluruskan kembali, bahwa menjadi bebas bukan berarti tidak punya batas. Pandai memilih teman pun perlu menjadi sebuah perhatian, karena teman yang menjadi lebih intens kehadirannya daripada orang tua di perantauan secara tak langsung dapat membawa pengaruh juga dalam hidup kita, termasuk dalam hal pola hidup.
Di perantauan, adanya teman sebaya dan merasa seperjuangan dapat menjadi faktor pendukung ataupun penghambat seseorang dapat melakukan hidup sehat atau tidak.
Misalkan, seseorang berteman dengan teman yang memiliki kebiasan makan fast food , tentu seseorang itu akan tergoda untuk mengikuti temannya itu. Nah, pilihlah teman yang bijak dalam menyikapi pola hidup terutama makan dan aktifitas fisik. Karena teman yang berada dalam satu lingkup yang dekat seperti satu kos akan menentukan juga keberhasilan pola hidup yang dijalani nanti.
6. Berpikir Postif dan Tidak Lupa Mendekatkan Diri Pada Pencipta
Jangan sepelekan kekuatan pikiran, karena secara tak sadar pikiranpun memegang andil yang penting dalam membangun sugesti kita. “Saya sehat”
Mengutip buku “The Miracle of Endorphin” , untuk hidup lama dan sehat kita harus terlebih dahulu berpikir postif. Sesibuk apapun, setiap orang tetap harus tidur setiap hari. Pada fase sebelum tertidur, lepaskan diri kita dari realitas keseharian, dan telusuri impian , harapan dan rencana kita atau selami kenangan-kenangan yang menggembirakan.
Jika kita tertidur dalam suasana hati yang gembira dan nyaman, tidak hanya sel otak menjadi aktif , otot pun juga mempertahankan stimulus yang positif. Karena berpikir positif adalah syarat terbaik untuk mengaktifkan pelepasan hormon kebahagian.Jadi, jangan anggap remeh soal pikiran ini, karena ternyata berpikir postifpun termasuk bagian dari hidup sehat juga.
Selain itu hal penting yang tak boleh dilupakan adalah tetap bersyukur pada Yang Memberi Kesehatan, karena tanpa campur tanganNya , kita hanya makhluk yang tak berdaya. Untuk itu , sesibuk apapun kegiatan dan tugas-tugas yang merengek minta diselesaikan tetap ingatlah pada sang pencipta. Sehat fisik akan sempurna jika sehat batinpun terjaga. Seperti sebuah ungkapan yang sering digaungkan “MENSANA EN COPEROSANO, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Jangan lupakan ibadah dan berdoa,
Konsisten adalah Menjadikannya Kebutuhan
Bicara soal konsisten erat sekali hubungannya dengan kesadaran yang dimiliki. Ketika saya sadar dan sudah menjadikan hidup sehat adalah kebutuhan , maka terciptalah makna konsisten itu sendiri. Hidup sehat yang butuh bukan diri orang lain. Sehat berwal dari diri sendiri.
Seperi halnya saat kita menjalankan ibadah pada Sang Pencipta, disaat ibadah tersebut telah menjadi bagian dari hidup , kebutuhan bukan tuntutan, maka ibadahpun akan dijalankan secara konsisten. Dan ada rasa yang berbeda jika meninggalkannya.
Barangkali itulah rahasia sehat ala mahasiswa yang bisa saya bagikan. Sebagian besar dari tulisan ini adalah hasil curahan hati pribadi yang diselingi oleh tips-tips supaya lebih bermanfaat lagi.Saya harap tulisan ini bisa berguna bagi yang menyandang predikat mahasiswa seperti saya juga.
Hidup sehat bagi mahasiswa yang ngekos bukan hanya mitos belaka kok.
“Bagaimana kabarmu hari ini?Semoga sehat selalu dan mahasiswa memang keren banget kan?”
Salam sehat,
Listhia H Rahman
Tulisan ini sedang diikutkan dalam lomba #Healthagent yang diselenggarakan oleh Nutrifood
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H