Selamat Hari Kesehatan Sedunia!
Sudah sejak pada tahun 1950 , tanggal 7 April diperingati sebagai Hari Kesehatan Sedunia. Peringatan ini tidak lain adalah untuk memperingatkan masyarakat tentang masalah kesehatan yang terjadi di dunia. Seperti tema yang diambil di tahun ini yaitu mengenai Keamanan Pangan.
Seperti yang dilansir okezone.com , Secara Nasional, Indonesia oleh Kementerian Kesehatan memilih tema "Pilih dan Konsumsi Pangan yang Aman dan Sehat". Makanan sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia memang memegang peranan vital. Untuk itu pemilihan makanan yang dikonsumsipun harus diperhatikan, karena makanan dapat mempengaruhi kesehatan.
Di Indonesia, perkembangan status kesehatan masyarakat bisa diketahui melalui Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Riskesdas biasanya dilakukan per tiga tahun. Berikut adalah penyakit-penyakit tidak menular yang sering terjadi di Indonesia menurut Riskesdas. Penyakit-penyakit ini sebagain besar muncul akibat dari gaya hidup yang tidak baik baik dari segi asupan makan ataupun aktifitas fisik.
Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit kronis yang tidak dapat ditularkan dari orang ke orang, biasanya berkembang lambat dan berdurasi panjang. Menurut WHO terdapat empat PTM utama yaitu penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung koroner, stroke),kanker,penyakit pernafasan kronis (asma dan penyakit paru obstruktif) dan diabetes. Di Indonesia, setidaknya terdapat 12 penyakit tidak menular yang berhasil dihimpun oleh Riskesdas 2013, yaitu :
1. Asma
Asma adalah gangguan pernapasan (sesak), batuk produktif terutama dimalam hari/menjelang malam dan dada terasa tertekan. Dapat timbul akibat alergen (debu atau asap rokok). Prevalensi tertinggi terjadi di provinsi Sulawesi Tengah dan terendah adalah Lampung.
2. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK)
Penyakit kronis saluran napas yang ditandai dengan hambatan aliran udara dapat disebabkan oleh faktor risiko seperti merokok, polusi udara di dalam maupun diluar ruangan. Penyakit ini baru terasa keluhannya bila fungsi paru sudah menurun banyak. Menurut Riskesdas, angka kejadian tertinggi terjadi di NTT dan terendah adalah Lampung.
3. Kanker
Kanker atau bisa juga disebut tumor ganas. Merupakan pertumbuhan sel.jaringan yang tidak terkendali, terus tumbuh/bertambah, immortal (tidak dapat mati). Angka kejadian tertinggi berada di DIY dan terendah di Gorontalo. Secara garis besar, prevalensi kanker di kota lebih besar daripada di perdesaan.
4. Diabetes Mellitus
Atau lebih dikenal sebagai Kencing Manis, penyakit ini merupakan suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan glukosa darah diatas nilai normal. Terdapat dua tipe diabetes yaitu tipe 1 (diabets akibat kerusakan sel beta pankreas dan biasanya idopatik/tidak dikathui penyebabnya) dan tipe 2 (akibat resistensi insulin). Gelaja yang khas dari penyakit ini adalah 3 P yaitu Polidipsi (haus berlebihan), Poliuri (sering kencing) dan Poliphagi (sering merasa lapar).
Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi terdapat di Yogyakarta (2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%). Prevalensi diabetes yang terdiagnosis dokter atau gejala, tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa Tenggara Timur 3,3 persen.
5. Hipertiroid
Dikenal masyarakat sebagai gondok, yaitu keadaan ketika fungsi kelenjar gondok (tiroid) berlebihan yang kemudian meningkatkan produksi hormon tirosin dan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Biasanya dapat terjadi akibat kekurangan yodium yangberat. Prevalensi hipertiroid tertinggi di DI Yogyakarta dan DKI Jakarta (masing-masing 0,7%), Jawa Timur (0,6%), dan Jawa Barat (0,5%).
6. Hipertensi (Darah tinggi)
Terjadi akibat jantung yang bekerja lebih keras untuk memompa darah dalam rangka pemenuhan kebutuhan oksigen dan gizi tubuh. Jika dibaiarkan , penyakit ini dapat mengganggu fungsi organ lain seperti jantung dan ginjal. Kriteria hipertensi yang digunakan yaitu JNC VII 2003 dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Kriteria JNC VII 2003 hanya berlaku untuk umur ≥18 tahun. Provinsi tertinggi dari kejadian ini adalah Bangka Belitung. Prevalensi hipertensi cenderung lebih tinggi pada kelompok pendidikan lebih rendah dan kelompok tidak bekerja, kemungkinan akibat ketidaktahuan tentang pola makan yang baik. Dalam penangannya, pasien hpertensi harus melakukan diet rendah garam.
7. Jantung Koroner
Adalah gangguan fungsi jantung akibata otot jantung kekurangan darah akibat adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Ditandai dengan nyeri dada / terasa tidak nyaman seperti tertekan. Prevalensi jantung koroner berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi Sulawesi Tengah (0,8%) diikuti Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Aceh masing-masing 0,7 persen. Prevalensi PJK lebih tinggi pada masyarakat tidak bersekolah dan tidak bekerja.
8. Gagal Jantung
Ketidakmampuan jantung memompa darah ke seluruh tubuh yang ditandai dengan sesak nafat saaat beraktifitas/ tidur terlentang tanpa bantal. Selain itu bisa ditandai juga dengan pembengkakan pada tungkai bawah. Tertinggi terjadi di DIY.
9. Stroke
Terjadi akibat adanya gangguan fungsi syaraf yang mendadak, progresif dan cepat. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala antara lain: kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara tidak jelas (pelo), mungkin perubahan kesadaran, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Dapat terjadi akibat pola makan yang kurang baik seperti tinggi lemak. Prevalensi Stroke berdasarkan gejala tertinggi terdapat di Sulawesi Selatan
10. Gagal Ginjal Kronis
Timbul akibat berbagai faktor misalnya infeksi, tumor, kelainan bawaan, penyakit metabolik atau degeneratif, dan lain-lain.Terkadang pasien tidak merasakan gejala sama sekali. Jika sudah parah , pasien harus melakukan hemodialisis (cuci darah) berkala atau transplantasi. Gagal Ginjal Kronis didefinsikan jika pasien menderita sakit selama 3 bulan berturut-turut. Prevalensi tertinggi di Sulawesi Tengah. Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%)
11. Batu Ginjal
Terbentuknya massa keras seperti batu di saluran kemih dan menimbulkan rasa nyeri.Prevalensi tertinggi terjadi di DIY.
12. Penyakit Sendi/Rematik
Biasa dikenal sebagai encok, penyakit inflamasi yang terjadi pada sendi tubuh disertai kekakuan , merah dan pembengkakan yang bukan disebabkan karena benturan.Prevalensi penyakit sendi berdasarkan gejala tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (33,1%), diikuti Jawa Barat (32,1%), dan Bali (30%)
Nah, itulah beberapa penyakit tidak menular yang sering terjadi pada masyarakat Indonesia. Beberapa penyakit dapat dicegah dengan modifikasi tingkah laku seperti pola makan dan aktifitas fisik. Jangan sampai asap rokok Anda membuat asma orang disekitar, Merokok yang justru membuat Anda, PPOK. Pola makan salah yang mengundang kanker, diabetes melitus,hipertiroid, hipertensi, penyakit kardiovaskuler, stroke dan atau sendi .
Bukankah mencegah lebih baik dari mengobati? Yuk, mulai sadar diri sendiri, sudah amankah makanan yang kita konsumsi hari ini? Jangan sampai perilaku makan dan hidup sehari-hari kita sendiri justru menjerumuskan pada kesakitan. Kunjungilah dokter atau ahli gizi untuk konsultasi lebih lanjut.
Sekali lagi,
Selamat Hari Kesehatan Sedunia!
Listhia H Rahman
Sumber tulisan ; Riskesdas 2013 bisa download disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H