Yang tertinggal jadi kenangan,
Semenjak kau pergi meninggalkanku, waktu ku bunuh sendiri. Semenjak itu pula aku dikurung sepi. Kau hilang-tak berkabar. Koran yang kubaca pun tak pernah memberitakan keberadaanmu. Berita di televisipun sama saja. Apalagi layar inchi bercahaya ini, tak pernah lagi bergetar mengataskan namamu lagi. Sudahkah kau lupa jalan pulang pada hatiku?
***
Kau pernah ku selamatkan dalam lautan dukamu. Pernah ku biarkan kau hidup, pada hatiku . Namun kenapa kau malah menenggelamkan aku? Terima kasih untuk luka yang kau bagi. Pesanku : Jangan "Move on" sendiri.
***
Pengabaianku yang menyakitkan adalah kado yang indah untukmu nanti. Karena seseorang lain di sana ada yang diam-diam sedang berharap untuk dicintai olehmu. Bukan aku. Sepertinya kalian cocok. Susulah ia, nyatakan padanya. Kau mencintainya-bukan mencintaiku.
***
Masih teringat disaat kau membujuku , pada suatu malam yang entah ; “Apa kita gak bisa kayak dulu lagi?”. “Sayangnya aku bukan yang dulu..seperti kamu yang memutuskan tiba-tiba pergi” jawabku. Seketika kau ku kutuk, diam mematung.
***
Bagaimana kabar perempuan yang ku lihat terakhir bersamamu? Semoga baik-baik saja; seperti kabarku hari ini. Jangan libatkan aku pada pertengkaran kalian, lagi . Bukan urusanku!
Perempuan yang lebih dulu ada dihatimu.
***
Kau akan berterima kasih padaku atas penolakan ini. Suatu hari kau akan bersama dia yang lain dan berkata "Terima kasih aku menemukan yang lebih baik untukku". Percayalah, cuma soal waktu dan kamu harus menjawabnya, sendiri.
***
Seseorang yang pernah mengeluh kesendiriannya. Sesungguhnya tidak pernah benar sendiri. Barangkali ada seseorang yang lain, yang dalam doanya menyelipkan namamu untuk diselamatkan dari yang datang dan pergi, sekadar bertamu dan merayu.
***
Kita bukan kita. Aku bertanya kabar ; kau jawab soal hati. Pada jutaan kilometer waktu, rupanya kau masih tertinggal disana. Sudahlah, bukankah diantara kita sudah berubah jadi alien?
Listhia H Rahman
Salam buat para pejuang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H