Mohon tunggu...
Sulistyana
Sulistyana Mohon Tunggu... -

PIAUD'16 UIN MALIKI MALANG

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tidak Ada yang Perlu Ditakutkan

19 Maret 2017   14:17 Diperbarui: 19 Maret 2017   14:33 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pendidikan adalah kegiatan belajar mengajar antara pengajar yaitu guru dan yang diajar yaitu murid. Pendidikan sangat dibutuhkan oleh para pemuda zaman sekarang karena penerus bangsa yang akan meneruskan para pejuang yang telah mendahului kita ada;ah kita. Siapa lagi kalau bukan kita. Dan yang akan meneruskan perjuangan kita adalah mereka - mereka pemuda yang dibawah kita. Terutama dan yang paling utama adalah anak yang masih dini. Mereka yang masih kecil yang akan didik dan dijadikan anak indonesia yang berprestasi. 

Mulai dari pembelajaran dini lah semua dimulai, jangan pernah mengabaikan atau meremehkan anak usia dini yang belum bisa apa - apa karena disitulah anak sedang berproses menuju fase atau tingkat yang lebih meningkat. Mulai dari belajar mengenal, tulisan, angka, warna, bentuk, binatang, tumbuhan, dan lain sebagainya. Pada usia dini pembelajaran anak hanyalah cukup di perkenalkan dengan materi yang telah di konsep madrasah atau sekolah tersebut.

Disini anak tidak di tuntut untuk bisa layaknya murid - murid yang sedang belajar di kelas. Pada pembelajaran anak usia dini tugas guru hanya mengenalkan ini burung, ini  buah - buahan, ini tulisan yang dibaca  allah, dan lain sebagainya. Setelah semua telah diperkenalkan pada anak, untuk selanjutnya biarkan anak belajar dan bermain sesuka hatinya. Karena guru tidak boleh memaksa anak didik dalam bentuk dan cara apapun. Dunia anak adalah dunia bermain dan bebas, maksud bebas disini adalah anak diberi kebebasan untuk berbuat semaunya anak dan sesuka hati anak. 

Guru sebagai fasilitator dan memantau kegiatan anak. Walaupun anak dibebaskan tidak ada yang perlu ditakutkan. Jika anak sudah di zona nyaman maka secara langsung anak akan aman. Ketika dalam bermain guru maupun orang tua menemukan anak merasa ketakutan pada suatu hal. Dan itu mengganggu belajar mauppun bermain anak, maka guru tidak boleh menjauhkan dari hal itu. Semakin jauh dari benda itu maka semakin ketakutan anak tersebut.

Ada banyak metode belajar yang dapat digunakan para guru dan orang tua yaitu metode respons bertentangan, metode tepat sekali dengan permasalahan diatas. Anak yang ketakutan dengan suatu benda maupun binatang yang menakutkan. Contoh kecil - kecilan saja ketika anak dirumah bermain tiba - tiba ada seekor kucing dan anak itu takut  kemudian lari, maka  orang tua tidak boleh melindungi anak, karena dengan seperti itu anak akan beranggapan bahwa kucing benar - benar menakutkan. Sebagai orang tua maupun guru sebaiknya cari cara atau meletakkan permainan yang berhubungan dengan kucing.

 Dengan mendekatkan anak dengan kucing itulah yang akan menghilangkan rasa takut anak terhadap kucing, hal seperti sangat membantu anak agar anak tidak memiliki rasa takut. Anak pun juga akan berani dalam hal memegang apapun jangan malah dipupuk rasa takut pada diri anak. Pendekatan anak dengan hal yang ditakutan itu harus terus menerus, tidak cukup hanya sekali atau dua kali.

Dengan seperti itu tidak ada halangan maupunrintangan dalam proes belajar mengajar pada anak. hasilnya pun insyallah akan memuaskan pula karena antar guru dan orang tua memiliki kerjas sama yang baik pula. Untuk mendidik anak menjadi generasi yang lebih baik. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun