Mohon tunggu...
Lisa Cantik
Lisa Cantik Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apresiasi untuk Tentara

24 Februari 2016   20:45 Diperbarui: 24 Februari 2016   21:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya adalah seorang perempuan yang bekerja, dan relatif sedikit waktu yang saya miliki untuk bersama-sama serta mengawasi dua orang anak saya yang beranjak remaja. Kondisi sosial masyarakat yang sedang menghadapi sebuah penyakit dan musuh bersama, yaitu narkoba, seringkali membuat saya merasa tidak nyaman dalam bekerja dan jauh dari kemampuan menjangkau anak-anak saya. Bahkan pemerintah telah mencanangkan keadaan darurat narkoba di negeri ini, karena pengaruhnya sudah menjangkau anak-anak usia sekolah, dan tidak jarang ditemukan peredaran narkoba di lingkungan sekolah. Selalu muncul kekuatiran apabila anak-anak saya terpengaruh hal-hal negatif dari lingkungan sosial maupun sekolahnya. Tetapi saya juga tidak mungkin meninggalkan pekerjaan saya, karena biaya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak juga sangat tergantung dari pekerjaan saya.

Saya bertambah sedih ketika beberapa waktu belakangan sering membaca berita di media tentang penggerebekan narkoba di kompleks-kompleks tentara dan menangkap pelakunya, yang sebagian juga anggota TNI. Saya sempat miris ketika mendapati kenyataan bahwa aparat keamanan yang seharusnya menjadi orang terdepan dalam memerangi penyakit masyarakat, justru terlibat didalamnya. Hingga akhirnya, saya mencoba memahami bahwa aparat itu jumlahnya banyak, sebagaimana komunitas lainnya didalam masyarakat, tidak semuanya bisa dijamin bisa melakukan segala hal sesuai norma, dan ini juga terjadi dinegara manapun.

Hari ini, saya kembali sempat terkejut dengan judul berita tentang penggerebekan peredaran narkoba di kompleks tentara, dan penangkapan sejumlah anggota TNI yang menjadi pelakunya.

http://news.liputan6.com/read/2443318/oknum-tni-terjaring-razia-narkoba-di-kompleks-kostrad-tanah-kusir

https://metro.tempo.co/read/news/2016/02/23/064747525/narkoba-di-kompleks-kostrad-ini-penjelasan-polda-metro

Tapi, setelah membaca isi berita itu, sejujurnya saya merasa perlu untuk memberikan apresiasi kepada Kostrad Angkatan Darat yang justru menginisiasi pembenahan internal institusinya dengan cara memerangi peredaran narkoba dari dalam tubuhnya sendiri. Saya pikir ini adalah wujud dari keseriusan Angkatan Darat untuk membenahi dirinya agar tidak terpengaruh oleh penyakit masyarakat yang sudah semakin kronis ini. Bila tubuhnya sehat, maka Angkatan Darat tentu saja akan lebih siap untuk menjalankan tugasnya sebagai benteng Negara.

Saya juga teringat pernyataan petinggi-petinggi tentara beberapa waktu yang lalu ketika terjadi persoalan yang menyita perhatian publik seperti kasus penembakan tukang ojek oleh tentara Cilodong maupun kasus-kasus lainnya. Panglima TNI maupun Kasad selalu menyampaikan bahwa TNI tidak akan menutup-nutupi permasalahan yang melibatkan anggotanya, dan hasil pemeriksaan maupun persidangan akan disampaikan kepada publik. Kelihatannya, razia yang dilakukan oleh Kostrad secara internal didalam wilayahnya, dan penangkapan terhadap anggotanya yang terlibat, merupakan salah satu wujud komitmen keterbukaan militer itu.

Inilah yang menurut saya perlu diapresiasi oleh publik, dan didorong terus kepada tentara untuk komitmen dan konsisten dalam pembenahan internalnya. Ketika dalam perkembangannya kemudian ada pihak-pihak lain yang terlibat, baik sipil, politisi maupun dari instansi lainnya, seharusnya lembaga-lembaga yang menaungi orang-orang tersebut berterimakasih kepada Angkatan Darat, karena membantu mengungkap kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh oknum anggotanya masing-masing. Bila kemudian, mereka justru melakukan semacam pengingkaran, penolakan atau penyudutan kepada Angkatan Darat, itu akan menunjukkan kepada publik bahwa mereka sebenarnya tidak memiliki komitmen untuk memerangi narkoba yang telah menjadi penyakit dan musuh masyarakat.

Saat ini kejahatan Narkoba dapat dikatakan lebih besar dibanding kejahatan Terorisme dan kejahatan lainnya. Kejahatan Narkoba adalah bagian dari perang masa kini, yang menggerogoti bangsa melalui peredaran Narkoba serta dapat mengancam seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan ancaman narkoba menjadi lebih berbahaya karena merusak mental rakyat Indonesia secara perlahan namun berdampak masif, sehingga narkoba dikategorikan sebagai bentuk ancaman terhadap negara karena dapat merusak masa depan generasi muda dan masa depan bangsa Indonesia.

Salut untuk Kostrad yang berani untuk memerangi Narkoba dimulai dari dalam dirinya sendiri. Seperti pepatah mengatakan, “jika kamu ingin merubah dunia mulailah dengan mengubah dirimu sendiri.” Selanjutnya kita dukung militer kita untuk lebih aktif dilibatkan dalam perang menghadapi gembong-gembong Narkoba di luar pagarnya demi masa depan Indonesia yang lebih sentosa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun