Halo Sahabat Kompasiana, bagaimana kabarnya? Semoga kita semua selalu dalam kondisi sehat dan sejahtera serta dirahmati oleh ALlah swt, aamiin aamiin aamiin Ya Robbal Alamin...
Kali ini sy mau membagikan pengalaman ketika melaksanakan diklat dengan materi bed making untuk anak-anak program Care Civer di SMKN 8 Semarang. Ya, seperti kita ketahui bersama, kami dari tim pendamping Universitas Duta Bangsa Surakarta melalui program kerja dari Direktorat SMK Tahun 2021, bertugas memberikan kegiatan pendampingan kepada SMKN 8 Semarang yang merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan di Indonesia. Nah, kali ini kami tim pendamping dari Universitas Duta Bangsa Surakarta mengadakan diklat yang kesekian kalinya masih dengan basic Keperawatan Dasar. Apa sih bed making itu? Bed making adalah mempersiapkan bed dan kelengkapannya, dimulai dari cara melipat peralatan mulai dari seprey, perlak, stik laken, boven laken, slimut dan bantal yang akan dipergunakan oleh pasien. Nah, kami disini sy dan Bapak Musta'in, S.Kep,Ns,M.Kes pertama-tama memberikan materi tentang bed making, kemudian mempraktekkannya. Nah, setelah itu satu per satu siswa-sisi juga mempraktekkan apa yang sudah kami contohkan tadi. Seru kan ..Â
Dalam diklat ini, siswa-siswi memperagakan bagaimana cara mengganti linen, samapai selesai dilanjutkan dengan siswa praktik, yang dibuat masing-masing kelompok terdiri dari 2 siswa, kemudian dilanjutkan dengan mengganti linen dengan orang di atas tempat tidur dan di lanjutkan praktik, lalu dilanjutkan dengan memberikan posisi pada klien di atas tempat tidur dan ilanjutkan diskusi tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan bed making.
Bed making ini adalah salah satu yg kami ajarkan kepada siswa-siswi SMKN 8 Semarang, untuk materi dan praktik yang telah kami ajarkan antar alain adalah ambulasi, toilet training, keramas, menggosok gigi, pemberian gizi dan masih banyak lagi. Dalam rangkaian kegiatan praktik tentang keperawatan dasar, siswa-siswi sangat antusias dan bersemangat, hal ini dapat terlihat ketika menyaksikan mereka praktik, rata-rata praktik mereka sudah benar dan hebat. Hal ini membuktikan bahwa mereka benar-benar belajar dan menyimak apa yang sudah kami ajarkan. Alhamdulillah ya.. Seperti kita ketahui bersama bahwa di SMKN 8 Semarang ini jumalah guru kesehatan masih sangat terbatas, yaitu di sana baru ada 2 guru kesehatan dan itupun masih baru, sehingga dengan adanya diklat ini seperti yang diinformasikan oleh Ibu Kepala Sekolah SMKN 8 Semarang (Ibu Harti, S.Pd., M.Kom), bahwa kegiatan ini sangat memberikan kemanfaatan kepada SMKN 8 Semarang, karna untuk tahun depan juga SMKN 8 Semarang akan meluluskan siswa-ssiwa  kelas program care giver yg pada saat ini mereka telah masuk di kelas 12.
Alhamdulillah kegiatan diklat selesai jam 15.00 dan kami pulang dulu. Lain kali kita sambung kembali ya sahabat Kompasiana .. Tetap semangat ..Â
Wassalamu'alaikum wrwb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
