Hallo sobat mahasiswa, siapa nih yang lagi pada mumet dan stress karena tugas akhir semester yang semuanya mepet deadline? Saya tebak kamu yang nemu blog ini sedang merasakannya;)
Sebelum kita masuk ke tips gimana sih cara kita untuk menghadapi stress akademik itu, kita bahas dulu apa pengertian dari stress sendiri.
Stress adalah istilah yang sangat sering disebut untuk saat ini, mulai dari anak SD sampai Orang Dewasa yang sudah bekerja. Namun, banyak dari individu tersebut yang sebetulnya belum memahami arti dari kata stress itu sendiri. Dalam artikel yang ditulis oleh Barseli, Mufadhal dan Ifdhil ifdhil yang terbit pada 2017 merangkum pengertian stres dari berbagai tokoh sebagai berikut: Stres merupakan kondisi yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara keadaan yang diinginkan dengan aspek biologis, psikologis, atau sistem sosial individu (Garniwa, I., 2007; Sarafino, 2006; Wardi & Ifdil, 2016). Menurut beberapa ahli, seperti Anggola & Ongori (2009), Pratama (2015), dan Siska (2011), stres juga dapat diartikan sebagai persepsi adanya kesenjangan antara tuntutan lingkungan dengan kemampuan individu untuk memenuhinya. Stres muncul sebagai respons individu terhadap situasi atau peristiwa yang menimbulkan tekanan (stresor), yang dianggap mengancam atau mengganggu kemampuan seseorang dalam menghadapinya (coping) (Santrock, 2007; Diponegoro & Thalib, 2001; Dari & Ibu, 2012).
Dari kutipan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa stres adalah kondisi dimana seseorang merasa apa yang diinginkannya tidak sesuai dengan yang ia inginkan yang mengakibatkan dirinya merasa jenuh, sedih, tertekan. Stres ini juga dapat ditarik kesimpulan bahwa kondisi dimana seseorang merasa tertekan dengan tuntutan yang ia terima sehingga merasa dirinya terganggu untuk menghadapinya.
Stres ini memiliki banyak macamnya, salah satunya yaitu stres akademik. Stres akademik merupakan Stres yang disebabkan oleh academic stressor. Academic stressor adalah stres yang dialami siswa akibat faktor-faktor yang berkaitan dengan proses pembelajaran atau aktivitas belajar. Faktor-faktor tersebut meliputi tekanan untuk naik kelas, durasi belajar yang panjang, perilaku mencontek, banyaknya tugas, hasil nilai ulangan, keputusan dalam memilih jurusan atau karier, kecemasan menghadapi ujian, serta manajemen stres (Barseli, Mufadhal dan Ifdhil ifdhil, 2017).
Salah satu yang juga mengalami stres akademik ini yaitu dikalangan mahasiswa. Banyaknya tuntutan tugas yang diberikan membuat mahasiswa sangat sering mengalami stres akademik ini. Bahkan, stres akademik ini juga sering menjadi penyebab beberapa mahasiswa memilih untuk putus kuliah, menyakiti dirinya, bahkan sampai merenggut nyawanya sendiri. Tentu hal tersebut menjadi hal yang perlu penanganan atau tips dan cara mengatasi kondisi tersebut agar tidak tertuju pada hal-hal yang membahayakan diri tersebut. Berikut ini beberapa tips atau cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi stres akademik tersebut, yaitu sebagai berikut.
- IstirahatÂ
Cara paling utama dalam menghadapi stres akademik tersebut yaitu dengan istirahat. Terkadang, kita terlalu sering memikirkan banyaknya tugas tugas dan tuntutan tersebut hingga lupa mengistirahatkan diri sejenak. Kurangnya istirahat yang cukup membuat kondisi tubuh makin merespon pikiran pikiran dan beban berat tersebut yang membuat diri merasa lelah dan menghabiskan banyak tenaga.Â
Mengistirahatkan diri sejenak tidak akan membuat kalian tertinggal dan sebagainya, justru hal tersebut dapat membuat diri kita menjadi rileks dan dapat terus mengerjakan tuntutan akademik tersebut dengan lebih mudah. Namun, istirahat yang dilakukan juga harus sesuai porsinya dan tidak membuat kita malah terlena untuk terus mengistirahatkan diri hingga lupa dengan kewajiban untuk mengerjakan tugas dan tuntutan akademik lainnya tersebut.
- Memberikan self rewardÂ