Mohon tunggu...
lisna nuranisyah
lisna nuranisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Cegah Stunting untuk Masa Depan Anak Indonesia dalam Peran Kader di Posyandu

24 Juni 2024   00:23 Diperbarui: 24 Juni 2024   01:23 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Masalah stunting di Indonesia menjadi perhatian serius karena dampaknya yang luas terhadap kesehatan dan perkembangan anak. Stunting memiliki dampak jangka panjang pada individu dan masyarakat, termasuk perkembangan kognitif dan fisik yang terhambat, kapasitas produktif yang berkurang, kesehatan yang buruk, serta peningkatan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes (Haskas, 2020). Selama sepuluh tahun terakhir, stunting telah menurun secara bertahap. Pada tahun 2022, data menunjukkan bahwa secara global 148,1 juta atau 22,3 persen anak di bawah usia 5 tahun mengalami stunting (WHO, 2023). 

Secara global, berdasarkan data UNICEF dan WHO angka prevalensi stunting Indonesia menempati urutan tertinggi ke-27 dari 154 negara yang memiliki data stunting. Berdasarkan data tersebut, Indonesia menduduki peringkat kelima negara di Asia dengan prevalensi stunting tertinggi pada tahun 2023 menurut WHO dan UNICEF (Kemenko PMK, 2023). Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6% pada tahun 2023, dengan target penurunan menjadi 14% pada tahun 2024 (Rakornas, 2023).

Posyandu merupakan suatu wadah yang tepat untuk penanganan stunting. Bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat ini dilakukan untuk memberdayakan dan memudahkan Masyarakat khususnya bagi ibu, bayi, dan balita mendapat pelayanan kesehatan serta pemantauan tumbuh kembangnya. Penggerak utama dari segala kegiatan yang diadakan oleh posyandu adalah kader posyandu (Indriati, 2023). 

Dengan berjalannya kegiatan posyandu, perkembangan status gizi balita dapat dipantau secara rutin setiap bulannya berdasarkan laporan hasil penimbangan di posyandu oleh kader (Aditya & Purnaweni, 2017). Hal ini menekankan pentingnya peran pentahelix, termasuk peran kader dalam mengatasi permasalahan stunting.

Peranan kader sangat penting karena kader bertanggung jawab dalam pelaksanaan program posyandu, bila kader tidak aktif maka pelaksanaan posyandu juga akan menjadi tidak lancar dan akibatnya status gizi bayi atau balita tidak dapat dideteksi secara dini dengan jelas. Hal ini secara langsung akan mempengaruhi tingkat keberhasilan program posyandu khususnya dalam memantau tumbuh kembang balita. Kader ikut berperan dalam tumbang anak dan kesehatan ibu, sebab melalui kader para ibu mendapatkan informasi kesehatan lebih dulu. (Nugraheni, N., & Malik, 2023).

Posyandu menyediakan tempat untuk penyuluhan rutin yang dapat menjangkau masyarakat, sehingga informasi penting mengenai pencegahan stunting dapat tersebar secara tepat dengan baik. Selain sebagai pusat edukasi, kader juga bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin. Mereka diharapkan mampu mendeteksi dini kasus stunting. Posyandu, sebagai pusat layanan kesehatan, memfasilitasi pemeriksaan kesehatan, pemberian makanan tambahan, dan imunisasi, yang semuanya berkontribusi pada penurunan angka stunting.

Dalam hal pemberdayaan masyarakat, kader berperan untuk memberdayakan keluarga dan komunitas agar terlibat aktif dalam menjaga kesehatan anak-anak mereka. Posyandu memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam berbagai kegiatan kesehatan, sehingga masyarakat menjadi lebih mandiri dalam menjaga kesehatan. Keterlibatan aktif ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun