Mohon tunggu...
Humaniora

Cara Menstimulus Perkembangan Motorik Anak

18 Agustus 2017   17:45 Diperbarui: 18 Agustus 2017   18:00 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita pasti sering mendengar sistem motorik. Nah, sistem motorik merupakan sistem gerak pada tubuh. Perkembangan motorik merupakan suatu perubahan kemampuan gerak sejak bayi hingga dewasa yang diperlihatkan dari otak, saraf, dan otot. Sistem motorik terbagi menjadi dua yaitu, sistem motorik kasar dan sistem motorik halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, bermain bowling, naik turun tangga, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencorat-coret, menyusun balok, membuka tutup toples, menggunting, menulis, dan sebagainya. kemampuan tersebut sangat penting untuk bisa mendukung koodinasi motorik agar anak dapat berkembang dengan optimal, dengan berbagai kegiatan yang menunjang seperti yang dilakukan di Daycare Insan Kamil seperti berikut ini:

  1. Bermain Bowling; Permainan bowling dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar yang didukung oleh koordinasi, ketepatan dan keseimbangan. Proses dalam kegiatan ini dilakukan melalui pengenalan terlebih dahulu kepada anak mengenai permainan bowling.Kemudian guru memberikan contoh bermain bowling kepada anak, sehingga anak dapat memahami kegiatan permainan bowling. Setelah anak dapat melakukannya, akan diberikan bimbingan oleh guru, agar kegiatan permainan bowling bisa lebih meningkat sesuai dengan kemampuan keberhasilan yang di capai.
  2. Membuka Tutup Toples; Kegiatan membuka tutup toples merupakan kemampuan untuk memakai kedua tangan secara bersama-sama, dimana tangan yang satu menjadi pemimpin dan tangan yang lain menjadi pendukung. Misal, saat kita membuka toples satu tangan untuk menahan badan toples dan tangan yang lain untuk membuka tutup hal ini dinamakan koordinasi bilateral.
  3. Belajar Mengaitkan Karet pada Push Pin Board; Kegiatan memasang karet pada push pin board merupakan kegiatan untuk dapat menguatkan otot-otot jemari si kecil. Selain dapat digunakan untuk menusuk board, push pin board dapat digunakan untuk melakukan permainan seperti melebarkan karet. Si kecil belajar melebarkan karet dan memasangkannya pada push pin board. Kegiatan tersebut dilakukan untuk dapat melatih ketelitian dan kesabaran anak, menguatkan otot jari, kemampuan menyelesaikan masalah serta mengenalkan sifat karet yang dapat merenggang.

Semoga kegiatan sistem motorik yang dilakukan pada si kecil di Daycare Insan Kamil ini dapat bermafaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun