Mohon tunggu...
Lisna Nur Chairunnisa
Lisna Nur Chairunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu satu putri

Mari menulis...^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyentuh Langit

22 April 2012   13:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:17 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menyentuh langit

Ada sebuah masa dimana waktu berjalan begitu lambat

Kau bertanya pada lirikan angin yang berjalan semilir

Bingung oleh apa yang kau sebut impian

Dimanakah kau hendak bertemu sebuah tautan

Di antara malam, sunyi dan sebuah gurauan

Dari sebuah lubang sunyi kau terpekur, mendelik dan diam

Usah kau hiraukan tentang lidah yang tak peka

Menyebut jiwa sebagai sebuah bongkahan kosong penuh hayal

Tak ada alasan untuk menggambar bulan sabit terbalik

Tapaki jalan dan mengembang sebuah senyum

Menyentuh langit sebuah batas tak terukur

Samar di lindapnya udara malam

Sebuah titik yang kau sebut bintangmengajari satu bab indah tentang sebuah langkah

Menggantung di langit malam dihinggapi udara penuh aroma

Usah kau gugat diri yang tak mengerti

Dalam sebuah doa kau sisipkan harap

Melangkah menapaki asa hanya mengharap ridha-Nya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun