Mohon tunggu...
Lismawati
Lismawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi: membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teori "Carl Gustav Jung", Pengaruh Ketidaksadaran Kolektif pada Perkembangan Tingkah Laku Manusia

21 Desember 2022   17:40 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:00 662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebudayaan manusia dalam perkembangannya mengalami berbagai perubahan pemahaman atas posisinya di dalam kehidupan, tidak hanya atas hubungan antar manusia tetapi juga antara manusia dengan alam bahkan dengan dirinya sendiri. Perkembangan dewasa ini menampakkan begitu pesatnya perubahan pemahaman atas kehidupan manusia, manusia seakan telah menjadi aktor tunggal yang memainkan perannya dalam menggerakkan roda perubahan dunia. Refleksi diri untuk menguak misteri dalam diri manusia dan untuk lebih memanusiawikan manusia memang sangatlah penting untuk dilakukan. 

Salah satu tokoh yang memiliki kajian tentang manusia adalah Carl Gustav Jung. Jung adalah seorang pemikir teori kepribadian yang pemikirannya sangat relevan dikaji untuk memahami irrasionalitas manusia yang mengalami proses menyejarah yang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Jung adalah seorang penganut psikoanalisis Freudian yang bertitik tolak pada keberadaan alam bawah sadar (unconsciousness) dari manusia yang memiliki pengaruh utama terhadap kehidupan dalam alam sadar manusia.

Jung pada awalnya sangat tertarik untuk dapat mendalami Arkeologi meskipun pada akhirnya hal tersebut tidak didukung oleh kondisi keluarganya (Budiharjo, 1997: 40). Hal tersebut memperlihatkan bahwasanya sebenarnya Jung sangat memiliki minat dengan berbagai bidang yang terkait dengan mitologi, filsafat, religi, dan penyelidikan dalam kebudayaan peradaban kuno, ketertarikan itulah yang kemudian mempengaruhi perkembangan penelitian Jung. Struktur kepribadian diri dalam pandangan Jung terarah pada sistem yang menyusunnya, salah satu yang terpenting adalah: ketidaksadaran kolektif (Lindzey, 1993: 182). 

Perkembangan dari psikologi analitik dari Jung banyak dipengaruhi oleh berbagai filsafat Timur, yang diantara gagasannya tersebut yang terkenal di dunia psikologi terungkap dalam istilah: 

  • Collective Unconscious, 
  • Archetypes, 
  • Extravertion/Introvertion (Nimpoeno, 2003: 53).

Teori kepribadian dari Carl Gustav Jung memberikan suatu gambaran yang cukup kompleks tentang proses yang terjadi dalam struktuk susunan kepribadian manusia. Pandangan yang banyak terpengaruh oleh hasil penelitian terhadap alam ketidaksadaran yang diinterpretasi dalam paralel-paralel bidang sejarah dan mitologi tersebut menyingkap bagian terdalam dari psyche yaitu ketidaksadaran kolektif. 

Ketidaksadaran kolektif tersebut merupakan salah satu ide utama dalam teori kepribadian Jung, isi dari ketidaksadaran kolektif ini adalah arketipe-arketipe yang merupakan gambaran primordial atau pola perilaku yang didasari oleh pengalaman-pengalaman perkembangan umat manusia dari generasi satu ke generasi lainnya yang terjadi secara berulang-ulang.

Collective unconscious merupakan bagian terpenting dalam struktur kepribadian dalam pandangan Jung. Isi dari ketidaksadaran kolektif ini adalah apa yang dikatakan sebagai arketipe, yang merupakan bentuk bawaan lahir dari psyche, pola dari psikis yang selalu ada secara potensial sebagai kemungkinan (Jung, 1987: 7). 

Ketidaksadaran kolektif ini adalah bagian paling dalam dari kepribadian. Ketidak sadaran kolektif adalah sisa psikis perkembangan evolusi manusia, sisa yang menumpuk sebagai akibat dari pengalaman-pengalaman yang berulang selama banyak generasi (Lidzey, 1993: 184). Dalam hal ini Jung menghubungkannya dengan kesamaan struktur otak tiap ras manusia yang disebabkan oleh evolusi umum, dan ketidaksadaran kolektif pada dasarnya memiliki sifat universal dan kurang lebih sama pada setiap manusia.  

Ketidaksadaran kolektif dalam pandangan Jung dijelaskan sebagai sistem psyche yang paling dalam dan berpengaruh paling kuat pada perkembangan tingkah laku manusia. Ketidaksadaran kolektif adalah sebuah memori bekas-bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau meliputi pengalaman-pengalaman dalam perkembangan evolusi manusia yang berulang tiap generasi dan menumpuk (Lindzey, 1993: 184). 

Ketidaksadaran kolektif ini bersifat universal dan terdapat kemungkinan kesamaan pada setiap diri manusia. Sejak awal kehidupan ketidaksadaran kolektif ini memiliki perannya, bentuk dunia dimana seseorang dilahirkan telah dihadirkan dalam dirinya dalam bentuk gambaran yang sebenarnya (Jung, 1945: 188). Penjelasan tersebut menandaskan adanya pola-pola tingkah laku yang merupakan bawaan dari pengalaman tiap ras dengan dunia, dan pengalaman tersebut diwariskan kepada tiap individu dalam tiap generasi. 

Pandangan Jung tentang ketidaksadaran kolektif ini dapat juga memiliki keterkaitan dengan pemahaman manusia sebagai superjek. Dalam filsafat organisme Whitehead dijelaskan bahwa dunia dapat dikatakan sebagai rahimyang melahirkan anggota individual baru yang dilempar oleh semua unsur dunia yang berinteraksi (Hadi, 1996: 120, 121). Setiap individu terbentuk oleh dasar persekutuan semua unsur dunia yang khusus, dan menimbulkan suatu perspektif tertentu yang diturunkan ke individu tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun