Pemimpin yang Bermoral

Seperti pada link artikel berikut, terdapat kisah seorang gadis dan pemuda yang sedang jatuh cinta. Di ceritakan bahwa si pemuda akan segera meninggalkan pulau dengan waktu yang lama. Dengan itu, si gadis akhirnya memutuskan untuk menghampiri si pemuda tersebut. akan tetapi, hanya cuma satu cara untuk pergi kesana yaitu dengan menggunakan sebuah kapal yang dijalankan oleh seorang Kapten Kapal.

 akan tetapi si gadis ini tidak memiliki uang membayar ongkos kapal dan Kapten Kapal setuju dengan tidak membayar akan tetapi ada satu syarat yaitu tinggal bersama dengan Kapten Kapal malam ini. akhirnya si gadis tersebut menerima tawaran dari pertapa-2 tersebut. dan gadis tersebut berlayar tanpa perlu membayar dan juga bisa pulang kembali ke pulaunya.

Didalam dunia nyata, saya menggambarkan tokoh yang bernama, Mahmoud Ahmadinejad, seorang Presiden Iran. Beliau saya gambarkan sebagai tokoh Pertapa-2 dimana artikel diatas menjelaskan tokoh tersebut seseorang yang peduli. peduli yang dimaksud adalah sebagai seorang pemimpin yang bertanggung jawab kepada rakyatnya yang harus berpikir maju untuk kedepannya. 

Beliau adalah seorang Presiden Iran dimana ia memberikan penghasilannya sebagai Presiden kepada rakyatnya. Beliau juga rela tidak menggunakan jas yang bermerk karena ikut turun atau turut berempati dengan kondisi rakyat Iran, juga beliau memiliki rumah yang tidak lebih seukuran ruman yang sederhana. Bahkan, beliau juga berpikir untuk tidak mengadakan kunjungan ke luar negeri dengan tidak mengikutsertakan para pejabat yang tidak tersinggung secara langsung dengan rencana tugas negaranya.

memang, setelah beliau terpilih menjadi presiden sempat muncul tuduhan bahwa beliau terlibat dalam krisis sandera Iran. dan Iran Focus mengklaim bahwa suatu foto yang dikeluarkannya menunjukkan bahwa beliau sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, namun tuduhan ini tak pernah dapat dibuktikan.

maka dari itu Presiden Mahmoud Ahmadinejad ini sangat di cintai rakyatnya dan juga sikap yang sederhana.

dalam bab 6 di buku The Leader Experience by Richard L. Daft menjadi pemimpin yang bermoral adalah pemimpin yang diarahkan untuk menghormati orang lain, nilai-nilai etis, dan hak orang lain. karena, dengan hal ini sangat terkait dengan konsep seperti kepercayaan, karisma seorang pemimpin dan keadilan untuk orang lain.