Adanya wabah Covid-19, membuat resah berbagai lapisan masyarakat, bahkan seluruh warga dunia.Dampaknyapun sangat terlihat pada semua sektor.Meluasnya wabah Covid-19 memaksa pemerintah untuk menutup berbagai akses yang menimbulkan kerumunan, salah satunya adalah sekolah.Oleh karena itu berbagai cara dilakukan agar pembelajaran tetap berlangsung, walaupun tanpa adanya tatap muka.Pemerintah menerapkan metode PJJ (Pembelajaran Jarak jauh).
Dengan adanya PJJ, guru, siswa, orang tua harus berberan aktif dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran pada setiap KD.Harus tersedianya sarana yang memadai, namun PJJ memberikan perubahan pada pemahaman siswa terhadap materi, hal ini terbukti dari hasil ulangan harian siswa kelas 6 SD Negeri 3 Sendang  kecamatan Wonogiri kabupaten Wonogiri , Jawa Tengah.Hasil ulangan harian hanya 54% siswa yang lulus KKM, sementara 44 % sisanya belum mencapai KKM.
Berangkat dari rendahnya pemahaman siswa terhadap materi saat PJJ, maka diperlukannya pembelajaran yang inovatif dari guru.Dalam hal ini guru menggunakan model PBL Â (Problem Based Learning). Problem-Based Learning (PBL) atau Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan (Duch, 1995).Sistem penunjang PBL (Problem Based Learning) Â adalah pada pemilihan masalah yang hangat dan menarik untuk dibahas yang sesuai dengan keadaan lingkungan sekitar dan bermanfaat bagi peserta didik, sehingga siswa akan mudah memahami meteri pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai KD.
Pembelajaran di kelas 6 SD pada tema 5 Wirausaha melalui PBL ini, guru menyusun RPP dengan menggunakan sintaks-sintaks yang jelas.Guru memahami sintaks-sintaks model ini,melakukan google meet dengan siswa dan guru menerapkannya disertai dengan tayangan power point dan menghubungkan dengan lingkungan sekitar siswa.
Menurut Suci (2008: 68) model pembelajaran problem based learning memiliki karakteristik yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya, yaitu: 1) Pembelajaran bersifat student centered, 2) Pembelajaran terjadi pada kelompok- kelompok kecil, 3) Dosen atau guru berperan sebagai fasilitator dan moderator, 4) Masalah menjadi fokus dan merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilam problem solving, 5) Informasi-informasi baru diperoleh dari belajar mandiri atau self directed learning.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan PBL, siswa diberi suatu permasalahan, pembelajaran berpusat pada peserta didik atau student centered,dan peserta didik belajar pada kelompok kecil.Saat PJJ kelompok kecil bisa dilakukan dengan teman yang berdekatan rumah, namun tetap taat standar prokes.
Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran berupa RPP,Media pembelajaran,Materi pembelajaran,LKPD, dan Evaluasi pembelajaran.Dalam persiapan perangkat pembelajaran dengan model PBL guru juga merancang pembelajaran inovatif dengan penerapan unsur-unsur baru pembelajaran abad 21, antara lain: kolaborasi peserta didik dan guru, berorientasi pada HOTS, mengintegrasikan ICT, juga penerapan konsep TPACK,STEAM maupun Digital Learning.
Dengan demikian, pada pembelajaran wirausaha ini , siswa dapat menganalisis materi dengan menghubungkan pada situasi lingkungan sekitar dan mampu menyajikan hasil kerja kelompok kecil, sehingga siswa akan menemukan pemecahan masalah dengan berdiskusi  bersama teman yang berdekatan rumahnya maupun belajar mandiri dengan mencari informasi di sekitar tempat tinggal.Melalui PBL, hasil evaluasi materi wirausaha di kelas 6 SD meningkat.Siswa akan mudah memahami materi karena terhubung dengan lingkungan sekitar,sehingga memberikan pengalaman belajar yang berkesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H