Mohon tunggu...
Lismadonna Pohan
Lismadonna Pohan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN Karawang

Penggemar Arsenal FC - Gooners Sejati - Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Orang yang Tepat di tempat yang Tepat

31 Januari 2025   13:13 Diperbarui: 31 Januari 2025   13:13 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Right Man in the Right Place (sumber dok : Freepic.com)

Penempatan pegawai adalah proses menempatkan individu pada posisi yang sesuai dengan kompetensi, pengalaman, dan potensinya, tujuannya untuk mengoptimalkan kinerja dan mencapai tujuan organisasi secara efektif. Penempatan pegawai yang efektif merupakan kunci keberhasilan organisasi, dengan menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, organisasi dapat mencapai efisiensi, produktivitas kerja yang optimal dan akan berdampak positif bagi organisasi.

Lalu bagaimana pendapat anda tentang konsep "The Right Man in the Right Place"?

Mencari "Orang yang Tepat di Tempat yang Tepat" bukan hanya soal mencocokkan keterampilan dengan tugas atau pekerjaan individu, tetapi juga mempertimbangkan kesesuaian dengan budaya, memahami visi, misi, dan tujuan organisasi. Dalam penerapan nya perlu adanya evaluasi terhadap individu dalam organisasi agar dapat mengukur kinerja, menentukan kebutuhan, penyelarasan tujuan individu dengan organisasi, dan pengambilan Keputusan terkait promosi dan rotasi jabatan.

Prinsip ini menempatkan seseorang yang memiliki keahlian, pengalaman, dan karakter yang sesuai dengan posisi atau tugas tertentu. Jika diterapkan dengan benar, prinsip ini dapat Meningkatkan efesiensi dan produktivitas seseorang yang memiliki kompetensi yang tepat untuk suatu pekerjaan akan bekerja lebih efisien dan efektif.

Mengoptimalkan potensi individu atau tim dapat berfungsi lebih baik jika setiap anggota memiliki peran yang sesuai dengan keahliannya. Ketika seseorang bekerja sesuai dengan keahlian dan minat mereka, maka mereka cenderung merasa lebih puas dan termotivasi, karena jika itu tidak di lakukan seorang individu akan merasa tidak puas atau iri hati karena merasa tidak dihargai. Hal ini akan menciptakan suasana kerja yang kurang kondusif dalam tim atau organisasi.

Akan tetapi pada kenyataannya masih ada praktik yang tidak sehat dalam penempatan pegawai atau individu yaitu Rotasi dan promosi pegawai yang didasarkan pada preferensi pribadi pimpinan (like & dislike), alih-alih berbasis kompetensi dan kinerja, keputusan ini lebih dipengaruhi oleh faktor subjektif seperti kedekatan personal, kesukaan pribadi, atau faktor non-profesional lainnya. kondisi seperti ini tidak hanya dapat merusak moral dan motivasi pegawai, tetapi juga dapat menyebabkan ketidakadilan dan ketidakefektifan dalam organisasi.

Istilah "the right man on the right place" sudah banyak diterapkan oleh perusahaan untuk membentuk strategi pengembangan perusahaan dan sumber daya manusia-nya tanpa menilai dari "like & dislike" pimpinan, Prinsip ini sangat baik jika diterapkan dengan adil dan berbasis kompetensi. Namun, implementasinya membutuhkan evaluasi yang objektif, sistem yang transparan, serta fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan perkembangan individu dan organisasi. Tentu saja, penting juga untuk menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai agar setiap individu bisa terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun