Kisah sebuah novel yang menceritakan tentang seorang laki-laki tunawicara, ia bernama Na Jaemin. Hidupnya selalu dikucilkan dan dibedakan oleh semua orang karena kekurangannya. Tentang ia yang telah ditinggalkan oleh ibunya sejak lahir. Lelaki dengan segala kesempurnaan hati nya, ia yang tak pernah mengeluh atas segala kesulitan yang menimpa hidupnya. Tentang ia yang selalu menyalahkan dirinya atas semua yang telah terjadi. Ia yang selalu tersenyum, meski hatinya menangis.
Na Jaemin, hidupnya selalu merasa Kesepian. Setelah ditinggalkan oleh ibunya sejak ia lahir, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi. Na Jaemin yang masih butuh pelukan sang ayah, Na Jaemin kecil yang selalu menangis merindukan ayahnya. Namun ayahnya enggan bahkan hanya melihat kepada nya. Na Jaemin yang tumbuh menjadi seorang lelaki tanpa kasih sayang ayahnya. Sungguh miris Hidupmu Na Jaemin.
Saat semua orang membenci Na Jaemin karena kekurangan yang ia miliki, tapi tidak dengan Jung Jeha. "Na Jaemin, Nana" ucapnya yang membuat Jaemin bingung, ia adalah orang pertama yang memberi Jaemin nama panggilan Khusus. Perempuan dengan penuh keteguhan di dalam hatinya, perempuan yang tak pernah mengenal rasa takut, Â perempuan yang selalu menjadi tameng utama untuk seorang Na Jaemin, si lelaki bisu.
Jung Jeha, ia adalah perempuan yang sangat luar biasa. Perempuan dengan segudang gengsi memilih untuk menurunkan egonya hanya untuk seorang Na Jaemin. Ia yang rela belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan Na Jaemin. Bibirnya yang kecil, selalu mengucapkan "Na" tanpa henti. Ia terlalu mencintai Na Jaemin sampai ia melupakan rasa sakit hatinya kepada adik Na Jaemin, Lee Jeno.
Kisah mereka sangat bahagia namun juga sedih, kisah yang mereka kira akan berakhir bahagia namun ternyata semesta berkehendak lain. Semesta yang terlalu iri melihat mereka bahagia, tega membuat mereka menderita. Hingga tega mengambil Na Jaemin dari pelukan Jung Jeha. Na Jaemin yang selalu mencoba untuk melindungi Jung Jeha, pun sebaliknya. Jung Jeha yang mati-matian membela Na Jaemin, Mengakui Na Jaemin pun tak cukup membuat semesta mengembalikan kisah mereka.
Disisi lain, ada Lee Jeno adik Jaemin yang merasa menyesal. Menyesal karena selalu memperlakukan kasar kepada kakaknya. Ia yang paling benci kepada Na Jaemin sekaligus paling menyayangi Na Jaemin. Dan ia yang menyesal karena telah menyakiti Jung Jeha. Dengan penuh penyesalan, ia mencoba untuk mendekati Jung Jeha agar mendapatkan maafnya. Ia yang berusaha berubah menjadi lebih baik, ia yang selalu bekerja keras agar bisa meminang Jung Jeha. Karena kerja kerasnya, Jung Jeha luluh dan mencoba untuk menerima Lee Jeno.
Kisah mereka pun tak seindah yang dibayangkan, mereka yang mati-matian menentang omongan jahat yang telah menimpa keluar Lee Jeno. Menjadi seorang Lee Jeno itu sakit juga. Karena ia yang harus menanggung kesalahan kedua orang tuanya. Ia yang hanya sendiri membangkitkan nama baik keluarganya, dan Jeha yang selalu ada disamping-Nya.
Setelah mereka menikah, mereka mendapat banyak cobaan mulai dari Jeha yang sakit-sakitan. Jeno yang melihat ini sangat sedih, ia khwatir terhadap anak dan Jeha yang sedang melahirkan. Setelah lahir, Jeno sayang bahagia namun ternyata semesta lagi-lagi berulah. Semesta tega mengambil Jung Jeha dari Lee Jeno.
Semesta yang dibenci oleh Jung Jeha, pada akhirnya mempersatukan ia dan Na Jaemin, Pelanginya.
Cerita ini sangat menyentuh hati, dan membuat saya terkesan pula. Pada realitanya, cinta memang tidak selamanya bersama. Ada kalanya cinta memang harus terpisahkan. Selain itu, karena ketangguhan dari tokoh-tokoh Jung Jeha, Na Jaemin dan Lee Jeno, membuat saya sadar, jika ingin mendapatkan sesuatu harus terus berusaha seperti Jung Jeha yang belajar bahasa isyarat agar bisa berkomunikasi dengan Jaemin, Lee Jeno yang mencoba berubah menjadi lebih baik agar bisa mendapatkan Jeha Kembali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H