Mohon tunggu...
Vriska Liska Sihombing
Vriska Liska Sihombing Mohon Tunggu... Human Resources - #perempuanadalahmasadepan

KOMUNITAS KARTINI INDONESIA (KOKASI) ig: @kokasi.id ig: @vriskaliskasihombing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Malam" Kata Lain dari "Kecewa"

4 Februari 2022   21:06 Diperbarui: 4 Februari 2022   21:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kukira satu purnama cukup untukku merela rasa

Kukira terbiasa tanpa perduli cukup memberiku suka

Kukira hari-hari akan berjalan tanpa luka
Waktu itu ku mengingat setahun cukup lah lama
Untuk kembali belajar menerima
Tapi ternyata aku salah

Wahh, malam selalu ada
Biar dengan waktu yang sama
Tapi suka duka bergantian mengisinya
Aku cepat-cepat menuliskannya
Takut kalau-kalau aku lupa menyalinnya
Ini menjadi bagian dari yang paling nyata
Luka-luka yang ada entah mengapa selalu sama
Sama entah kah pada waktunya
Sama entah karena selalu sama pemerannya

Manusia - manusia ini melepas hakikatnya
Atau dia lupa siapa dirinya?
Oh tolong, manusia paling bisa segalanya
Jangan mengiranya lupa
Dia hanya tidak suka
Wahh begitu ternyata
Miris miris ini terkumpul semakin nyata dan terbuka
Wahh aku tidak pernah mengira
Akan kembali di pergumulan yang sama

Harap harap yang yang tidak seharusnya
Begitu menyadari dia bukan lah dirinya
Saat yang lain sudah melekat di dalam nya
Saat yang lain tengah menguasainya
Dia lupa dengan siapa ia karenanya
Seharusnya tidak semudah itu dia berkata
Dasar kau manusia milik semua

Biar aku membuka perkara
Tapi kau yang paling membuatku kecewa
Kau yang membuatku kecewa sekaligus bangga
Entah bagaimana itu terjadi bersama
Aku benci saja mengingat ini semua
Semua yang membuat kecewa
Bertemu malam menjadi suatu celaka
Tidak demikian sebelumnya,
Saat ini aku benar-benar kecewa

Malam dapatkah gelapmu masih menjadi cinta
Aku enggan menghayalkannya
Aku tidak lagi mau mengharapkannya
Kecewa selalu saja ada
Dan kenapa dia yang lebih berkuasa
Entah lah, mungkin karena kita tidak terbiasa
Dengan keadaan-keadaan yang belum kita kira

Takut bertemu malam, kalau saja aku bisa
Bisa dengan gampang melewatkannya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun