Mohon tunggu...
Muhlis Hatba
Muhlis Hatba Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Pahami dunia dengan belajar kepada siapa saja dan apa saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kisah Perempuan Tua Lontok

29 Desember 2018   15:00 Diperbarui: 29 Desember 2018   15:13 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sesosok perempuan tua renta
Berpayung gubuk sebatang kara
Hidup dari sisa memangku lara
Berselimut kisah-kisah duka
Miskin harta lagi miskin bicara
Bak pasrah dirangkul karma
Di penghujung usia senjanya
Adakah bahagia akan menyapa?
Ketika bosan menimba air mata
Ketika lelah menyeka nestapa

Di sini hidupnya menanak sepi
Karena para kekasih telah pergi
Hilang abadi tak akan kembali
Meninggalkan cerita sunyi
Yang tersimpan rapi tak bersisi
Akankah engkau akan berbagi?
Sudikah engkau membuka diri?
Karena kami tak mau dikebiri
Dikutuk, sebab tak peka memberi
Dimurka penghuni langit dan Ilahi

Nyanyikan lagu garpu dan sendok
Bunyikan periuk-periuk rongsok
Agar tak ada pilu di balik pondok
Sebab ia tak pantas terperonyok
Dipasung waktu dan terus terpojok
Kami tak mau dilaknat bobrok
Punya hati tapi selalu tergembok
Cerca borok, caci menohok
Tersenyumlah untuk hari esok
Wahai, perempuan tua lontok.

Bone, 0418

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun