Sesosok perempuan tua renta
Berpayung gubuk sebatang kara
Hidup dari sisa memangku lara
Berselimut kisah-kisah duka
Miskin harta lagi miskin bicara
Bak pasrah dirangkul karma
Di penghujung usia senjanya
Adakah bahagia akan menyapa?
Ketika bosan menimba air mata
Ketika lelah menyeka nestapa
Di sini hidupnya menanak sepi
Karena para kekasih telah pergi
Hilang abadi tak akan kembali
Meninggalkan cerita sunyi
Yang tersimpan rapi tak bersisi
Akankah engkau akan berbagi?
Sudikah engkau membuka diri?
Karena kami tak mau dikebiri
Dikutuk, sebab tak peka memberi
Dimurka penghuni langit dan Ilahi
Nyanyikan lagu garpu dan sendok
Bunyikan periuk-periuk rongsok
Agar tak ada pilu di balik pondok
Sebab ia tak pantas terperonyok
Dipasung waktu dan terus terpojok
Kami tak mau dilaknat bobrok
Punya hati tapi selalu tergembok
Cerca borok, caci menohok
Tersenyumlah untuk hari esok
Wahai, perempuan tua lontok.
Bone, 0418
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H