Mohon tunggu...
Lishin Juvenpool
Lishin Juvenpool Mohon Tunggu... Guru - Muhlisin

magang di SMPQT 1 Pati

Selanjutnya

Tutup

Bola

Anak Berbakat Untuk Sepak Bola Indonesia

17 Juni 2015   15:21 Diperbarui: 25 Maret 2022   11:38 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garuda muda Indonesia tentunya tidak pernah melupakan sosok pelatih yang terkenal dengan strategi blusukan-nya dalam menjaring pemain perbakat, Indra Syafri. Yah, pelatih yang satu ini memang sempat memberikan angin segar untuk dunia sepak bola Indonesia. Sanjungan kepada sosok pelatih yang berasal dari Sumatra ini tidak henti-hentinya setelah Indonesia muda berhasil meraih piala AFF 2013 di Sidoarjo. Tidak hanya itu, Indonesia muda yang dipimpin oleh pemuda asal Surabaya, Evan Dimas Darmono, juga sempat menampilkan permainan pantang menyerah saat menekuk Korea Selatan dengan skor 3-2.

Pasukan Indra Syafri mampu menyedot antusias penikmat sepak bola dengan penampilannya yang memang total football. Saat digelar tur nusantara, skuad Garuda Muda tak pernah sepi dari pantauan penonton. Tribun stadion selalu penuh dengan hingar bingar dan hiruk pikuk suara penonton memberikan semangat kepada pasukan Garuda Muda. Indonesia seolah menemukan pahlawan baru bagi sepak bola Indonesia yang selama ini dinilai miskin prestasi.

Namun ekspektasi besar yang diberikan kepada Garuda Muda belum mampu dijawab dengan manis setelah dalam pagelaran Piala Asia, Indonesia menjadi juru kunci tanpa sekalipun pernah merasakan kemenangan. Imbas dari kegagalan timnas Indonesia U-19 di Piala Asia, sang pelatih pun harus rela dilengserkan. Hal ini sangat menarik dibahas karena pasang surut performa Indonesia dalam sepak bola telah menjadi hal biasa, bahkan Indonesia bisa dibilang menurun karena dibandingkan negara di kawasan Asia Tenggara Indonesia kalah dengan Myanmar ataupun Vietnam, jika dibandingkan dengan kedua negara tersebut Indonesia masih unggul untuk urusan sejarah pertemuan. Akan tetapi saat ini Indonesia harus bersiaga karena perkembangan sepak bola tetangga bisa dibilang pesat. Hal ini dibuktikan dengan pertemuan terakhir Indonesia U-23 diajang Sea Games Indonesia dihajar Myanmar dengan skor mencolok 2-4, sedangkan saat bertemu dengan Vietnam di perebutan juara ketiga Indonesia dipermalukan dengan skor telak 0-4.

Hal ini sangat menarik karena semangat Indonesia sebenarnya sangat besar dan animo masyarakat terhadap sepak bola sangat besar, akan tetapi Indonesia masih sangat minim prestasi dan bisa dikatakan menurun. Sehingga perlu pembenahan dalam peracikan skuad timnas, selain itu juga perlu adanya pembibitan dan penanganan yang dalam hal ini berhubungan dengan anak berbakat. Penjaringan dan penyaringa harus dilakukan secara benar, hal ini sebenarnya telah ditunjukkan oleh sang mantan pelatih, Indra Syafri, beliau telah menemukan sosok Evan Dimas, Ilhamuddin, Maldini, Paulo Sitanggang, Zulfiandi, dan juga beberapa mantan punggawa yang saat ini juga memperkuat timnas U-23.

Mantan pemain timnas Risdianto juga sempat memberikan pendapatnya mengenai cara untuk membentuk skuad muda yaitu dengan membentuk tiga timnas yang dibagi menjadi daerah timur, tengah, dan barat. Kemudian dari ketiganya disaring menjadi satu skuad yang kuat. Pelatih harus jeli dalam memilih skuad yang dihuni dengan pemain berbakat dengan kategori berbakat yang dikemukakan oleh Martison (Munandar, 1982) yang membagi jenis keterbakatan yang diantaranya adalah kecerdasan gerak badan, yaitu kemampuan seseorang dalam menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya secara aktif untuk memecahkan masalah atau berkomunikasi. Karena selain fisik yang bagus seorang pemain juga harus memiliki intelegensi yang tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun