Bunga sekarang berebda dari biasanya, siswi kelas tiga SMA yang terkenal dengan kecerdasaannya kini sudah tidak lagi menenpati peringkat tiga besar di sekolah. Malam minggu kelabu bagi bunga, berawal dari ajakan temannya untuk pergi ke pesta ulang tahun temannya, Bunga pulang malam tidak seperti biasanya, setelah temannya yang lain pulang setelah mengantarnya sampai ke perempatan jalan dekat rumahnya Bunga berjalan namun tiba-tiba ada segerombolan pemuda yang berjalan layaknya orang mabuk menghampirinya. Tidak lama kemudian mereka mendekap dan menyumpal mulut Bunga dengan kain, mereka membawa Bunga ke rumah kosong yang tidak jauh dari rumuahnya sendiri, disanalah mereka menggarap Bunga secara bergiliran. Lima orang menggarap satu perawan yang telah diikat kedua tangan dan kakinya.
Kejadian ini baru terungkap setelah ibunya mengetahui kalau Bunga hamil. Mereka pun melaporkan kejadian ini pada polisi setempat. Bunga kini menjadi pribadi yang tidak mudah melepas tawa dan candanya, pendiam menjadi makanan tiap harinya. Prestasi terlihat merosot setelah kejadian malam itu.
Bagaimana jika kita menemukan keluarga kita seperti ini??? Seharusnya hukuman berat harus diberikan pada leki-laki yang melakukan kejahatan biadab tersebut, minimal dikebiri agar tidak lagi bisa nakal dengan kekuatannya.
Peristiwa tersebut layaknya pembunuhan bagi kalangan perempuan, karena setelah mengalami kejadian seperti itu pastinya mereka akan menanggung beban sendiri. Malu, merasa bersalah, dan perasaan jijik dengan dirinya sendiri. Hal seperti ini malah bisa disebut lebih kejam daripada pembunuhan.
Seperti yang dialami Bunga, ia kini menjadi wanita yang merasa rendah di sunia ini. Tidak ada guna lagi untuk hidup selalu terlintas dibenaknya, sementara para pelaku hanya mendapatkan hukuman dipenjara dan hanya menunggu waktu bertahun-tahun untuk kembali bebas. Smentara Bunga membutuhkan waktu seumur hidup untuk menanggung malu dengan kejadian tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H