Mohon tunggu...
Fatul Munir
Fatul Munir Mohon Tunggu... -

"Demi kesehatan mentalku, aku harus menulis. Walaupun kau mengikat tanganku, aku akan tetap menulis." (J.K. Rowling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[RAMEN] Sepenggal Kisah Icul

16 Januari 2012   15:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mak ...," suaranya menggantung. "Haa ...," sahut Emak sambil menghitung recehan yang ada di dalam kantung lusuh. Jemarinya maju mundur di atas aspal yang tak lagi hitam. Kedua bibirnya membulat, memonyong bersama kedua matanya yang masih melihat lurus ke jalan. Debu kota dan kepulan polusi tak lagi asing bagi hidungnya. Semua ini sudah menjadi santapan sehari-harinya. "Mak ...," katanya lagi masih dengan nada yang menggantung. "Ape sih, Lo! Emak, Emok, Emak, Emok. berisik tahu. mau ngapain sih, Cul?" Emak menanggapinya ala seorang ibu jalanan. "Emak punya duit gak? "Yee, pake nanya. Ni yang gue pegang duit. Duit receh. Emang lo mau beli apaan sih?" "Nggak mau beli apa-apan sih, Mak. Umm, kagak jadi deh, Mak." Icul beranjak dari tempatnya dan berjalan menyusuri trotoar dengan mata nanar. "Coba ... Emak ngertiin Icul, ya!" *** Kulit telapak kakinya bersentuhan dengan batu-batu hitam yang tertata menjadi tempat pejalan kaki melangkah di pinggir jalan raya, di depan gedung-gedung mewah. Sesekali matanya terpaku pada gerombolan anak-anak sebayanya yang berpakaian putih-biru. *** Ketika terlalu sering kumelihat mereka yang harus mengenal kerasnya Jakarta di masa-masa masih ingin bermain dan belajar bersama kawannya.  Cuma di Indonesia, orang miskin dilarang sekolah. Dan masih banyak Icul-Icul lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun