Mohon tunggu...
Fatul Munir
Fatul Munir Mohon Tunggu... -

"Demi kesehatan mentalku, aku harus menulis. Walaupun kau mengikat tanganku, aku akan tetap menulis." (J.K. Rowling)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Persembunyian Semalam

11 Januari 2012   15:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

... ia menggeliat, menarik kedua tangannya dari dada. Bibir mungilnya menguap. Mata birunya yang sayu belum terbuka sempurna. Ya, kulihat itu dari balik rambut perak yang menutupi sebagian wajahnya. Ia menggeliat, untuk kedua kalinya,  dengan mata sembab, bekasnya menangis semalam, sepertinya. Dari situ ia keluar, dari balik ruang silau yang tak mudah dijangkau. Tempatnya mengadu hingga suaranya hilang dan terlelap tanpa sadar. Di balik ketiak Tuhan, ia bersembunyi bersama segala rasa yang masih mati.

"Tuhan, jangan bilang siapa-siapa tentang tempat ini ya...," suaranya memanja.

"Aku hanya ingin di sini hingga semuanya pergi," suara seraknya mengawali paginya yang basah.

Tanah Merah,

dalam persembunyian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun