Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, baru-baru ini mengungkapkan rencana kerja terkait pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan. Dalam acara sosialisasi "SUB Nasional Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Region Jawa" di Surabaya, beliau menyoroti pentingnya upaya bersama untuk mencapai target net sinkronisasi FOLU 2030 Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Rencana kerja yang disusun secara terinci oleh Dinas Kehutanan Jawa Timur bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan potensi serta sumber daya di daerah ini. Adhy menegaskan komitmen untuk menyelesaikan dokumen rencana kerja tersebut dalam waktu singkat, tidak lebih dari tiga hari, sebagai bagian dari upaya menuju pencapaian intensitas emisi gas rumah kaca menuju net zero emission.
Visi yang tergambar dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Jawa Timur 2025-2045 menekankan aspek berkelanjutan, yang mengharuskan integrasi nilai-nilai berakhlak, kemajuan, daya saing global, dan kesejahteraan. Upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan sinergi dengan seluruh masyarakat, termasuk kaum muda Jawa Timur.
Peran Strategis Anak Muda
Anak muda Jawa Timur memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi berkelanjutan ini. Mereka adalah agen perubahan yang potensial dalam mengimplementasikan kebijakan lingkungan dan memastikan keberlanjutan inisiatif ini dalam jangka panjang. Keterlibatan aktif mereka dalam mendukung dan mengawasi pelaksanaan rencana kerja FOLU Net Sink 2030 akan menjadi kunci kesuksesan.
Tantangan dan Peluang
Tantangan utama yang dihadapi adalah kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan dan pengendalian perubahan iklim di kalangan generasi muda. Edukasi dan peningkatan kesadaran tentang dampak positif dari kebijakan pelestarian lingkungan harus menjadi prioritas. Hal ini akan membangun fondasi kuat bagi partisipasi aktif anak muda dalam berbagai program lingkungan di Jawa Timur.
Pemangku Kepentingan Lokal
Selain itu, koordinasi yang erat antara pemerintah daerah, termasuk bupati dan wali kota dengan masyarakat sipil, termasuk organisasi pemuda dan mahasiswa, sangat diperlukan. Persepsi yang seragam dan komitmen bersama untuk mengalokasikan sumber daya yang memadai bagi program pelestarian lingkungan adalah kunci untuk berhasilnya upaya ini.
Pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan bukan hanya masalah teknis, tetapi juga moral dan etis. Keterlibatan aktif anak muda Jawa Timur dalam menyuarakan isu lingkungan dan mendorong kebijakan yang bertanggung jawab akan membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang. Ini adalah panggilan untuk anak muda agar beraksi sekarang, memastikan warisan lingkungan yang lestari bagi Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan. Dengan demikian, peran besar menanti pundak anak muda Jawa Timur dalam menjaga kelestarian lingkungan, sesuai dengan visi berkelanjutan yang diusung oleh Pj Gubernur Adhy Karyono.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H