Seminggu sudah umat muslim di Indonesia berpuasa, adakah dari Kompasianers yang sudah bolong puasanya karena sakit? Meskipun syariat Islam membolehkan orang yang sakit untuk tidak berpuasa, namun banyak diantara kita yang ingin tetap berpuasa mengharap keutamaan Bulan Ramadhan.Â
Kesehatan menjadi berharga agar tetap bugar meskipun memiliki gangguan kesehatan. Lalu bagaimana cara mengkonsumsi obat saat berpuasa? Berikut akan saya bahas beberapa tips penggunaan obat saat berpuasa.
Obat yang Tidak Membatalkan Puasa
Berdasarkan hasil Seminar Medis Religius tahun 1997 di Maroko, tidak semua obat dapat membatalkan puasa. Berikut jenis obat yang tidak membatalkan puasa:
- Salep, krim, gel, plester, koyo (obat yang diabsorpsi melalui kulit)
- Sublingual (Obat yang diselipkan di bawah lidah. Misal, Nitrogliserin)
- Disuntikkan melalui kulit, otot, sendi, dan vena, kecuali asupan makanan secara intravena
- Tetes mata dan tetes telinga
- Obat kumur, selama tidak tertelan
- Pemberian oksigen dan anastesi
- Supposituria (dimasukkan lewat vagina)
Penggunaan Obat yang Diminum Saat Puasa
Kecuali dinyatakan lain oleh dokter, berikut penggunaan obat saat berpuasa. Ada baiknya konsultasikan dahulu dengan dokter sebab kehati-hatian dalam memindah jadwal meminum obat juga perlu dipertimbangkan.
- Untuk obat yang diminum 1x1. Tidak begitu akan menggangu puasa kompasianers, cukup diminum secara konsisten. Misal diminum saat buka puasa, maka hari berikutnya harus tetap diminum saat buka puasa. Jangan merubah jadwal menjadi saat sahur, sebab obat dengan dosis 1x1 berarti dosis obat dalam darah dipertahankan dalam 24 jam. Jadi meminumnyapun harus tepat 24 jam sekali.
- Obat dengan dosis 2x1 disarankan diminum saat buka puasa dan sahur.
- Obat dengan dosis 3x1. Diminum saat buka puasa, sebelum tidur dan saat sahur. Namun tetap dengan mempertimbangkan konsistensi waktu. Misal, minum pertama saat buka puasa jam 17.30. Minum obat ke-2 sebelum tidur jam 22.00. Obat ke-3 sahur jam 03.30. Begitu pula untuk obat dengan dosis 4x1. Dianjurkan konsultasi ke dokter agar obatnya dapat diganti dengan yang berdosis 1x1 atau 2x1 agar puasa kita nyaman tanpa stres memikirkan jadwal minum obat yang hanya bisa diminum dalam rentang saat buka puasa hingga sahur. Contohnya, Asam Mefenamat (obat anti nyeri) dengan dosis 3x1 bisa diganti dengan Piroxicam 1x1.
Penggunaan Obat Setelah dan Sebelum Makan
Ada sebagian obat yang dapat berinteraksi dengan makanan atau dapat mempengaruhi efek terapi obat, atau dapat dapat mengiritasi lambung, sehingga penggunaan obatnya harus setelah makan. Ada pula obat yang absorpsinya lebih baik saat perut kosong, sehingga lebih baik diminum sebelum makan.
- Setelah Makan. Minumlah obat setelah 5-10 menit setelah makan.
- Sebelum Makan. Minumlah obat 30 menit sebelum makan, jika lupa, maka dapat diminum 2 jam setelah makan, sebab makanan yang kita makan akan diolah dalam perut dan selama 2 jam akan mulai terjadi pengosongan lambung.
Nah, sekian sedikit tips penggunaan obat saat puasa. Semoga puasa kita dapat berjalan dengan lancar dan sempurna hingga Idul Fitri, meraih kemenangan atas perjuangan kita berusaha berpuasa selama sebulan penuh. Semoga kesehatan senantiasa menjadi nikmat yang kita syukuri.
Selamat menjalankan ibadah puasa, kompasianers!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H