Mohon tunggu...
Lisda Dwi Nasywa
Lisda Dwi Nasywa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Saya memiliki hobi membaca cerita fiksi dan menulis. Dan sampai saat ini, saya masih terus belajar untuk menjadi penulis yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Umi Luthfiah: Jadikan Profesi sebagai Ladang Investasi Akhirat

22 Juli 2024   12:16 Diperbarui: 22 Juli 2024   12:23 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan bayaran di dunia, melainkan bayaran di akhirat. Mungkin kata-kata tersebut yang cocok dengan kisah inspiratif ini. Umi Luthfiah, seorang guru mengaji di sebuah Taman Pendidikan Alquran (TPA) bernama Al-Ikhlas yang mengajar tanpa bayaran sepeserpun. 

Sesuai namanya, TPA Al-Ikhlas menghadirkan guru-guru yang mendedikasikan ilmunya dengan ikhlas untuk mendidik serta menjadikan generasi bangsa saleh dan salihah untuk masa mendatang. Ikhlas memberi apa yang mereka dapatkan dengan imbalan pahala untuk investasi di akhirat.

TPA Al-Ikhlas sendiri dibuka pada Juli 2005 dengan jumlah guru yang terbatas. Melihat keterbatasan jumlah pengajar di TPA Al-Ikhlas, Umi Luthfiah pun akhirnya bergabung untuk membantu mengajar di TPA tersebut. "Awalnya hanya ikut-ikutan teman yang ingin membuka TPA Al-Ikhlas, karena pada saat itu guru yang mengajar kurang, akhirnya ikut terjun untuk bantu mengajar," ujar Umi Luthfiah, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Jumat, 19/7/2024 di TPA Al-Ikhlas, Jakarta Selatan.

18 tahun mengabdikan diri di TPA Al-Ikhlas bukanlah hal yang mudah, terlebih saat hanya beliau guru mengaji yang tersisa di TPA tersebut. Walau demikian, semangat mengajar tidak pernah padam dalam dirinya, terlebih dengan antusiasme serta dukungan masyarakat sekitar agar TPA Al-Ikhlas tetap berdiri kokoh untuk mendidik anak-anak mereka dalam urusan agama.

Selama berkecimpung di dunia pendidikan agama Islam, berbagai karakter anak dari berbagai umur sudah pernah Umi Luthfiah temukan. Dari anak yang pendiam hingga anak yang hiperaktif pernah beliau tangani. Menghadapi anak-anak seusia muridnya yang masih kecil, bahkan beberapa di antaranya belum memasuki bangku sekolah, mengajar dan membimbing seorang diri bukanlah perkara mudah. Namun, dengan kesabaran yang luar biasa, Umi Luthfiah mampu melewati tantangan tersebut.

Sumber: pribadi
Sumber: pribadi

Kehadiran TPA Al-Ikhlas menuai respon yang positif dari masyarakat sekitar. Salah satu orang tua murid mengatakan bahwa dirinya sangat terbantu dengan adanya TPA Al-Ikhlas ini yang tidak memungut biaya sepeserpun dari muridnya. Selain itu, di TPA Al-Ikhlas tidak hanya diajarkan cara mengaji, tapi juga diajarkan berbagai doa harian, surah-surah pendek dalam Alquran, bahasa Arab, dan berbagai pengetahuan tentang agama Islam yang sebelumnya belum mereka ketahui.

Bukan hanya orang tua murid yang merasa senang dengan adanya TPA gratis ini, murid-murid yang belajar di TPA Al-Ikhlas pun ikut merasakan euforia tersebut. "Seru dan senang karena dapat banyak teman baru dan dapat pengetahuan baru," ucap Alesha, murid TPA Al-Ikhlas, dalam wawancara yang dilakukan pada hari Jumat, 19/7/2024 di TPA Al-Ikhlas, Jakarta Selatan.

Sumber: pribadi
Sumber: pribadi

Seperti kata pepatah, mati satu tumbuh seribu. Hilang murid satu, datang seribu murid baru. Begitulah kira-kira gambaran TPA Al-Ikhlas yang selalu ramai dengan kedatangan murid baru setiap tahunnya. Banyak orang tua yang memilih memasukkan anaknya ke TPA Al-Ikhlas untuk mempelajari ilmu agama. Bahkan beberapa diantaranya memilih memindahkan anaknya dari TPA lain ke TPA Al-Ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun