Mohon tunggu...
Lisa Watt
Lisa Watt Mohon Tunggu... -

Bercita-cita jadi penulis terkenal seperti J.K. Rowling dengan quotenya yang indah "I really don't believe in magic".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cagub Maluku Didukung RMS?

1 Agustus 2013   12:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:45 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1375335591639592773

Dari lima pasang calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang berkompetisi, hanya satu yang menjadi fenomenal politik, ia adalah Abdullah Vanath dan pasangannya Marthin J. Maspaitella (DAMAI). Berawal dengan maraknya kasus korupsi yang silih berganti menerpa bupati dua periode di Seram Bagian Timur (SBT) tersebut, hingga terpilihnya Vanath sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Maluku, ia pun mendaftarkan diri menjadi bakal calon Gubernur Maluku bersama pasangannya. Namun kenyataan pahit justru menimpa, Vanath dipecat karena membangkang keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang merekomendasikan kader lain sebagai pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang dinilai ‘bersih’ dari terpaan kasus korupsi sesuai dengan pakta integritas partai.

Untuk melampiaskan hasrat politiknya, Vanath tetap mendaftarkan dirinya sebagai calon Gubernur Maluku dengan dukungan partai-partai kecil yang tidak memperoleh kursi di legislatif. Namun secara mencengangkan hasil pemilihan umum kepala daerah tanggal 11 Juni 2013 lalu menjadikannya peraih suara terbanyak, walau diiringi dengan berbagai pelanggaran dan kecurangan, seperti penggelembungan suara di daerah kekuasaannya (SBT).

Trik politik yang digunakan oleh Vanath adalah menghalalkan segala cara demi memenuhi ambisinya menjadi Gubernur Maluku, membangunkan mayat untuk mencoblos dirinya di TPS-TPS terdekat, mendayagunakan PNS di Kabupaten SBT sebagai lokomotif politiknya, menggunakan sebagian besar anggaran daerah untuk mem-back up proses pemenangannya, hingga bergaya layaknya preman dengan melakukan pemukulan terhadap karyawan salah satu maskapai penerbangan tanpa tersentuh oleh proses hukum.

Itulah mengapa para aktivis RMS mendukung Vanath (DAMAI) menjadi Gubernur Maluku, seperti alasan yang dikemukakan oleh Tijmen Van't Foort berikut ini :

  1. Vanath dikenal sebagai juaranya dalam hal inovasi;
  2. Vanath tidak membela tatanan mapan, dan memiliki slogan Maluku voor Maluku;
  3. Vanath memiliki banyak pengikut di kalangan kaum muda dan masyarakat kecil;
  4. Vanath tidak didukung oleh partai besar melainkan partai politik yang relatif tidak dikenal, seperti PPI (Partai Pemuda) dan PPRN (Partai Peduli Rakyat Nasional);
  5. RMS-ers begitu terpesona dengan hasil pilkada putaran pertama yang dimenangkan oleh pasangan DAMAI;
  6. Berharap adanya kontak yang lebih baik dari Vanath dibandingkan dengan Ralahalu atau Assagaf.

[caption id="attachment_257662" align="aligncenter" width="640" caption="(Facebook.com)"][/caption] Sementara itu sesepuh RMS di Maluku seperti halnya Semmy Waileruny dan Moses Tuwanakotta juga turut mendukung pasangan DAMAI menjadi pemimpin Maluku di masa depan karena keberaniannya dalam menghalalkan segala cara demi sebuah cita-cita. Sudah selayaknya pemerintah dan aparat keamanan tanggap dengan hal ini, jangan sampai terlena hingga menjadikan beban dikemudian hari dan masyarakat Maluku yang menjadi korbannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun