A daughter is a mothers best friend
Bukan berarti suami dan anak cowok bukan sahabatku tetapi anak cewek inilah yang paling memahamiku. Mengapa?
Setelah ku observasi, aku mengambil kesimpulan kalau laki-laki lebih menggunakan logika, sementara perempuan lebih memakai perasaan.
Saat curhat ke anak cowok, mereka buru-buru mencari solusi dan bahkan tidak sering saya dikatakan bodoh karena alasan tertentu.
Tetapi anak cewekku menyediakan kuping untukku. Dia akan melihat wajahku. Saat saya sedih, dia akan buru-buru memelukku. Meski saya tidak menceritakan apa yang membuat hatiku sedih tetapi dia bisa merasakannya.
"Tidak semua curhat memerlukan jawaban, kalau membutuhkan jawaban namanya konsultasi," ini kalimat yang sering dikatakannya.
Mengapa anak cewekku menjadi tempat curhat? Â Karena dialah yang selalu memberikan perhatian dan pelukan hangat untukku di saat saya membutuhkannya. Â Iya, kita cuman butuh seseorang yang mengatakan "I feel u, saya turut prihatin."
Bahkan di saat saya kena covid, semua orang sibuk mengarantina diri, termasuk saya. Anak cewekku ngotot mau menemaniku. Dan begini katanya,"Ayok Mi! Let's sick together."
Kata-kata ini menghibur sekaligus lelucon buatku. Tetapi sebagai  seorang mama tentu saya tidak akan tega membiarkan anak sakit bersama saya.Â
Jawabanku "Tidak! Kamu harus kuat biar bisa merawat Mami!"
Sementara kedua anak cowokku berbeda.