Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Penghargaan Foto-Foto Bersejarah Proklamasi Mendur Bersaudara, Memprihatinkan?

10 November 2024   17:28 Diperbarui: 11 November 2024   12:45 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Pameran Monumen Pers Mendur Bersaudara (Dokumentasi penulis)

Saat hari pahlawan banyak orang yang membagikan foto Bung Tomo sedang mengancungkan jari telunjuk jarinya. Pernahkah berpikir siapa yang berhasil mengambil momen tersebut? 

Ingatkah pertempuran di Surabaya, 10 November 1945 dimulai dari peristiwa apa? Pertempuran terbesar dan paling memakan korban jiwa ini bermula dari dikibarkannya bendera Belanda di Hotel Oranje atau sekarang lebih dikenal Hotel Yamato, Surabaya. 

Melihat berkibarnya bendera merah-putih-biru itu, timbul amarah rakyat Surabaya. Mereka menyerbu ke hotel dan merobek bagian biru. Kemudian mengibarkan bendera merah putih.

(Dok: Mendur Bersaudara)
(Dok: Mendur Bersaudara)

Saya baru menyadari peristiwa tersebut ternyata diambil oleh fotografer Minahasa, Mendur bersaudara. Pionir fotografer Indonesia, mereka adalah Alexius Impurung Mendur dan Frans Sumarto Mendur. Beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke Monumen Pers Mendur Bersaudara di Kawangkoan, Minahasa, Sulawesi Utara. 

Peristiwa penyobekan bendera di Surabaya tadi diceritakan oleh cucu Mendur bersaudara, Pierre Mendur. Saya pun diceritakan bahwa yang merobek bendera tersebut adalah orang Manado berdasarkan cerita masyarakat di sana. Waduh, seru juga dengar cerita dari Om Pierre ini. 

(Dok: Mendur Bersaudara)
(Dok: Mendur Bersaudara)

Sedikit demi sedikit Om Piere mengungkap cerita dari foto-foto yang terpampang di rumah panggung yang kurang layak dijadikan tempat menyimpan momen-momen bersejarah ini. Serta beberapa peralatan fotografi yang diletakkan di meja tengah.

Ia bercerita momen Jenderal Sudirman dipeluk Presiden Soekarno ternyata diambil 3 kali. Yang mengambil foto adalah Frans. Soekarno bertanya setelah beberapa kali percobaan," Sudah, Frans?" Terlihat hasil fotonya agak kabur. Mengingat zaman dulu tidak secanggih sekarang.

"Alex dan Frans sering diajak ngopi pagi bareng oleh Soekarno waktu ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta," tambah Om Pierre sambil menunjuk foto peristiwa tersebut. "Dorang (mereka) diajak tukar pikiran, karena profesi wartawan saat itu berwawasan luas," ungkapnya campur-campur bahasa Manado.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun