Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Curcol Suka Duka Jadi Konten Kreator

8 Mei 2023   23:16 Diperbarui: 8 Mei 2023   23:18 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jalan-jalan terus, ajak-ajak , napa?", komentar teman saya saat bertemu di salah satu tempat nongkrong hits di Jakarta. Memang jika melihat konten-konten di media sosial saya, rata-rata bertema wisata. Dimulai dari jalan-jalan di kota sendiri atau pun sekitar, intinya masih di Indonesia.

Saya suka membuat konten diari, mulai bercerita pengalaman unik hingga curcol ngga jelas tentang tetangga, hehe. Ilustrasi yang dipakai kadang belum tentu dokumentasi kejadian hanya mewakili perasaan saya. Media sosial saya bagai diari terbuka namun untuk hal-hal tertentu tetap disimpan rapat-rapat woi.

Memang dari dulu saya suka menulis diari, eh sebenarnya bukan menulis namun membuat komik diari. Dulu hampir tiap hari saya menorehkan kegiatan sehari-hari dalam coretan bergambar, saat bekerja barulah kebiasaan ini perlahan-lahan hilang.

Tetapi sekarang, kebiasaan ini saya tuangkan dalam bentuk video atau foto bernarasi di media sosial. Jadi saat keluar rumah wajib banget ambil video atau foto. Bermodal dari kebiasaan ini ternyata berubah menjadi pekerjaan. 

Padahal dulu sayatu aslinya sekretaris, orang kantoran banget. Sekarang alih profesi menjadi content creator alias pembuat buat konten untuk disebarkan ke berbagai platform media sosial.

Makanya ngga heran jika teman-teman berkomentar, elo jalan-jalan terus? Karena hal ini saya sempat sampai ditanyakan secara baik-baik, seksama, dan dalam tempo sesingkat-singkatnya oleh para tetangga saya yang budiman dan kepo tingkat tinggi. Kurang lebih kalimat langsung, Ini orang beban keluarga yaa? Alias ga kerja.

Karena dalam radar dia kegiatan saya sehari-hari tidak terlihat keluar kerja ke kantor. Pagi hari, kadang keluar beli sarapan. Siang hari, suka bolak-balik cuci mata ke pasar dekat rumah. Ditambah; saya suka ajak anabul ke taman terdekat, biasanya subuh atau pagi hari, kadang siang, bisa sore bahkan sampai malam hari.

Ini belum dia cek media sosial saya, wuih-wuih, bisa makin terbelalak seraya berpikir yang enak-enak eh aneh-aneh mereka dan auto follow semua akun media sosial saya.

Pertanyaan sering dilontarkan adalah "Di mana kantornya?" Duh bingung deh beri jawaban kepada ibu-ibu dan bapak-bapak yang "full of affection" ini. Mau jawab jujur kantor di kamar sendiri, ngga percaya. Sebenarnya kantor saya ada di mana saja yang penting internet lancar jaya, makin absurb lagi jawaban saya. Akhirnya saya jawab pakai arah tangan aja menunjuk ke arah rumah lalu bilang mau pulang buru-buru.

Padahal kebanyakan kerja content creator itu kerja di rumah alias WFH. Pergi cuma satu dua hari, setelah itu hibernasi di kamar fokus bikin konten. Jika harus ada pekerjaan atau acara keluar kota pertanyaan pertama adalah di sana internet bagus atau ngga? Lalu wifi internet kencang atau tidak. Kalau dua hal ini terpenuhi, saya bisa berkonten ria dengan tenang jasmani dan rohani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun