Tiap minggu melalui aplikasi telekonferensi suatu komunitas bernama Tou Sukur mengadakan ibadah daring secara rutin. Sudah berjalan sejak pandemi mereka mengadakan kegiatan ini. Tou Sukur adalah komunitas basis kekeluargaan. Mereka adalah orang rantau dan masih berdomisili di desa Sukur, Minahasa Utara.
Pada awal pandemi ada banyak masalah berat yang dialami oleh bangsa Indonesia. Mereka pun tidak luput merasakan dampak ini. Oleh karena itulah mereka mengadakan kegiatan ibadah daring yang bertujuan untuk mendoakan bangsa dan negara. Serta dengan ada kegiatan yang mereka beri nama "Ibadah dan Doa Bersama Tou Sukur", mereka saling menguatkan satu sama lain.
Kegiatan Ibadah dan Doa Bersama Tou Sukur ini ternyata muncul dari ide seorang jenderal purnawirawan, mantan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Yaitu Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Franky Sompie, SH, MH,. atau biasa dipanggil Pak Ronny.
Ronny Sompie juga memberikan fasilitas live streaming dan aplikasi telekonferensi komunitas demi mendukung idenya. Tak heran karena mantan Kadiv Humas Polri adalah putra desa Sukur alias Tou Sukur, walau Sompie lahir di Surabaya.
Selama mengadakan ibadah mereka harus didukung dengan internet yang stabil. Karena selain melakukan telekonferensi, acara tersebut telah disiarkan langsung di YouTube pada satu tahun terakhir ini. Sebelumnya hanya di aplikasi saja.
Para petugas pun diwajibkan memiliki internet yang baik dan stabil walau mereka sedang di pelosok Indonesia. Tidak jarang petugas ibadah sedang ada di kampung mereka yang terletak di kaki gunung Klabat saat kegiatan berlangsung. Bahkan ada peserta yang rajin ikut beribadah walau berdomisili di Papua.
Untuk yang berasal dari daerah mereka biasa memakai IndiHome dari Telkom Indonesia. IndiHome Memang sudah terkenal sebagai internetnya Indonesia, tidak heran. Ditambah mudah untuk berlangganan IndiHome.
Manfaat internet saat pandemi sangat berpengaruh dalam segala hal. Khusus untuk kegiatan ini internet membuat mereka yang jauh menjadi dekat dan akrab walau terpisah.
Tidak sedikit yang merasa terbantu dengan diadakan ibadah dan doa bersama. Terutama yang sedang mengalami kesulitan, mereka dikuatkan secara moril walau hanya lewat aplikasi tersebut. Poin penting lainnya, kekhusukkan suatu ibadah tetap tidak berbeda dengan persekutuan yang dilakukan secara luring.
Begitu banyak manfaat internet yang dirasakan umat manusia. Bagaimana, apa dampak internet bagi kalian?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H