Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menyantap Sate Domba Enak, di Manakah Gerangan?

3 Juli 2019   20:42 Diperbarui: 4 Juli 2019   15:29 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sate domba bersama Teh Lavender (dok. penulis)

Sudah pernah mencoba makan daging domba ? Kalau saya memang suka, sayangnya agak sulit untuk menemukan masakan dengan olahan daging domba. Padahal menurut dokter yang menangani penyakit kolesterol kenalan saya, daging domba bagus untuk penderita penyakit ini. 

Nah, saya jadi bingung. Karena dalam pikiran saya bukannya daging merah itu haram hukumnya untuk dimakan penderita penyakit kolesterol. Langsunglah saya mencari tahu melalui gawai dalam genggaman tangan. Fakta mencengangkan terungkap. Maaf, kok jadi seperti judul klik bait ala-ala media daring tidak bermutu tapi tetap saja saya terjebak.

Daging Domba memang mengandung kolesterol tapi yang baik atau HDL. HDL mempunyai kemampuan untuk menekan dan mencerna lemak, serta melawan kolesterol jahat di dalam tubuh. Pantaslah si pasien disarankan untuk mengkonsumsi daging domba. 

Baiklah, setelah mengetahui fakta yang menyenangkan bagi penggemar daging tapi penderita kolesterol. Masalah baru muncul. Dimanakah tempat makan yang enak yang menyediakan daging olahan domba yang enak. Bukan enak saja, tapi harga bersahabat di kantong. Wuidih, banyak saja permintaanmu. Sudah bagus diijinkan makan daging merah. Ini minta carikan yang enak dan harga bersahabat.

Sebelumnya, untuk mengkonsumsi daging domba saya biasa makan di daerah Pondok Indah. Di supermarket yang menyediakan fasilitas beli daging bonus dimasak dan bisa dimakan di tempat. Steak domba adalah salah satu menu favorit saya. 

Memang harga lebih mahal dari daging sapi, tapi memang enak. Satu porsi ditambah kentang tumbuk total harga hampir Rp200.000. Oleh karena harga yang mahal, saya bergantung nasib dari traktiran orang saja. Sehingga hanya hitungan jari pengalaman menikmati olahan daging domba. Di luar itu, saya pernah menemukan olahan domba di pesta pernikahan kenalan di salah dua atau tiga hotel bergengsi Jakarta.

Sate Domba Pak Udin Petot

Tiba-tiba kabar bahagia itu muncul, teman klayaban saya mengajak untuk mencoba olahan sate domba yang berlokasi di Waroong Kebayoran Jakarta Selatan. Namanya Sate Domba Pak Udin Petot. Tempatnya strategis, mudah dicari bagi saya yang lumayan biasa berkeliaran di daerah ini. Tempat parkir untuk roda dua dan empat tersedia. Walau harus parkir susun khusus mobil jika sedang ramai. Tapi tenang saja, ada tukang parkir yang mengatur dan membantu pengunjung memindah kendaraannya jika menghalangi.

Pertama-tama saya penasaran dengan ovennya, ada oven seperti drum besi. Kata pegawai yang sedang memasak. Oven ini dulunya berguna untuk memanggang pizza. Sekarang berubah haluan untuk memanggang dan memanaskan olahan masakan di sini.

Cara mengolah sate dombanya ada dua. Pertama; dibakar oleh mereka. Kedua; bakar sendiri. Kayaknya lebih asyik kalau bakar sendiri, walau di atas batu juga. Kalau kipas-kipas sendiri di oven yang panas membara sampai suhu 300°, saya angkat tangan deh.

Beberapa lama kemudian, datanglah si sate domba dihidangkan di atas batu panas dengan dua rasa, yaitu yang berbumbu dan tidak berbumbu. Lemak yang keluar dari daging menyebabkan letupan-letupan kecil muncul. Berhubung saya jarang masak, jadi tampak ekspresi ketakutan ketika difoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun