Semenjak kantor saya pindah ke daerah bilangan Sudirman menyebabkan saya kapok membawa kendaraan pribadi. Pertama letak kantor saya yang mau tidak mau saya harus memutar dan melewati daerah macet yang hanya bisa ditanggulangi pada saat Libur Lebaran.
Ditambah biaya parkirnya yang lumayan menguras kantong saya. Lalu sempat pada hari pertama pulang, ternyata waktu tempuh untuk tiba di rumah mencapai rekor 3 jam. Mau menangis, nanti dikira orang rumah akibat dimarahi bos. Padahal imbas terkena peraturan ganjil dan genap.
Langsunglah saya trauma, lelah terjebak di kemacetan sendirian. Mati gaya pula, mau main gawai tidak bisa juga. Ditambah bonus betis pegal.
Mau tidak mau saya mencoba untuk naik kendaraan umum: Kereta api, TransJa dan ojek.
Tidak disangka waktu tempuhnya lebih cepat dibandingkan saya membawa mobil pribadi. Perbandingan lebih dari dua kali lipat pula untuk angka pengeluarannya. Lumayan, selisihnya bisa menambah bayar cicilan hutang di bank. Ahahaha..
Tapi, akhir-akhirnya ini saya lelah melihat orang-orang di sekitar saya pada saat di kendaraan umum, 90 % sibuk memegang gawai mereka, membuka media sosial atau atau semacamnya.
Setelah satu kali, eh ketagihan. Sekarang saya jadi bisa menulis satu artikel tiap hari. Bahkan biasanya pada saat di dalam TransJa, ide mengalir deras. Karena kepalang tanggung, saya jadi suka duduk dulu di bangku tunggu di dalam halte TransJa. Atau mengetik pada saat mengantri bus datang. Bahkan sering pada saat tidak mendapat bangku, saya melakukannya sambil berdiri dan menulis hanya menggunakan satu tangan.
Sempat hampir terjatuh, karena supirnya mengerem mendadak. Untung saja harga diri saya masih melekat. Dengan sigap meraih pegangan terdekat.
Jikalau artikel sudah selesai, saya langsung naikkan artikel saya pada saat itu juga. (Pssst, kalau tidak bermasalah kala login dari gawai). Memang kemajuan teknologi dalam dunia menulis, praktis juga sangat mendebarkan (apalagi kalau sedang error)
Kalau Penulis yang lain, bisa tolong ceritakan kebiasaan menulis kalian ?
Antara kantor dan rumah, 22 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H