Gebyar Wisata dan Budaya Indonesia digelar kembali untuk yang ke 16 kalinya, dan pada tahun ini diadakan mulai tanggal 10 sampai 13 Mei 2018 di Jakarta Convention Centre Hal B.
Saya tertarik untuk menghadirinya setelah melihat status yang dibagikan salah satu teman saya di media sosial. Dan seperti biasa tidak dikenakan biaya masuk.Â
Setelah berjibaku dengan kemacetan kota Jakarta, ditambah pula pas jam pulang kantor akhirnya saya tiba di sana dengan waktu yang kunjungan yang sayangnya hanya berlangsung singkat namun bermanfaat.Â
Biasanya saya tertarik dengan booth yang menjual makanan khas daerah. Karena  di sinilah ajang memamerkan dan menjual keunggulan mulai dari buah tangan, makanan, hasil kebun sampai dengan tempat wisata favorit yang wajib dikunjungi.
Entah mengapa hari ini saya sangat tertarik dengan aksesoris yang tergantung dan manik-manik menumpuk di keranjang-keranjang rotan. Karena saya lihat bahannya berbeda bukan dari kayu atau pun batu. Tapi dari hasil daur ulang gelas. Wow, ini adalah hasil produksi yang sangat kreatif dan ramah lingkungan.
Pemasaran produk mereka biasanya dari pameran. Lalu juga ada permintaan khusus dari daerah Kalimantan Timur khususnya Samarinda lalu Sumba, NTT.
Untuk harganya, bagi saya terhitung murah. Mulai dari Rp10.000,- untuk bros dan Rp350.000,-untuk kalung yang rumit.Â