Lisa Putri Rahmawati(44231251)
44.2a.12 Ilmu Komunikasi
                                                      Â
Tentunya kita sudah tidak asing dengan kata "Thrifting". Ya, karna thrifting sedang menjadi tren saat ini, dan banyak menjadi pembahasan di media sosial. Menjual barang bekas layak pakai atau thrifting kini telah merajalela dikalangan anak muda, bahkan ada anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sukses di dunia thrifting.
Banyak yang beranggapan jika memakai baju thrifting itu mengurangi resiko mengenakan pakaian yang sama dengan orang lain atau sering di sebut tidak pasaran. Karna baju thrift memiliki keunikan sendiri, biasanya barang-barang tersebut barang vintage yang sudah jarang ditemui. Hal seperti ini yang membuat thrifting banyak digemari oleh kalangan anak muda masa kini yang ingin tampil beda dan unik. Dengan semakin populernya thrifting, ada seorang pemuda yang gemar berbelanja thrifting untuk pemakaian sndiri sampai menjadikan sebagai pintu cuan. Apalagi sekarang thrifting sedang menjadi tren kekinian dalam berpakaian.
Mengenai thrifting,
Kalian tau ga, apasi thrifting itu? Â Secara terminologi, thrifting itu aktivitas membeli barang bekas. Secara bahasa, diambil dari kata thrifty yang berarti cara menggunakan uang dan barang lainnya secara baik dan efisien. Thrifting tidak hanya sekedar membeli barang bekas yang layak pakai. Namun kegiatan ini juga bisa mendapatkan pakaian yang bermerek, Dan barang yang nilai jual nya tinggi bermodalkan sedikit tapi perlu ketelitian dalam memilih.
Kita dapat membeli barang-barang branded yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini yang menjadi awal ketertarikan dari para anak muda masa kini. Menjadikan thrifting sebagai hobi dan peluang usaha untuk para kalangan anak muda yang masih sekolah atau kuliah, karna kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara live di tiktok atau memposting foto di media sosial.
Dengan berbelanja pakain thrift, Para anak muda bisa tampil ciamik dengan menggunakan brand ternama dengan biaya yang dapat di jangkau atau sering disebut dana pelajar. Baju yang sudah di beli juga bisa di jual kembali ketika sudah merasa bosan atau ingin membeli baju thrifting model lainnya, tentu saja harga jual bisa lebih tinggi dari harga beli asalkan tag baju masih lengkap dan keadaan baju masih bagus. Sehingga dapat menimbulkan budaya konsumtif yang baru. Budaya konsumtif beralih dari fast fashion ke thrifting dengan harga yang jauh lebih murah.
orang akan membeli baju dengan jumlah yang banyak sehingga mereka dapat meningkatkan kreativitas dengan mix and match pakaian.
Tren thrifting yang banyak di minati ini menjadi bukti bahwa adanya budaya populer di yang terjadi di Indonesia. Dimana banyak masyarakat yang mengikuti trend ini, hal ini juga tidak lepas dari media sosial sebagai media penyebaran dan informasi pada platform instagram dan tiktok. Hal ini juga mendorong tingkat budaya konsumsi masyarakat  dan berhasil membuat tren ini menjadi budaya yang di gemari banyak orang.
ReferensiÂ