Mohon tunggu...
Lisa putri rahmawati
Lisa putri rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka menggambar walaupun gambaran saya tidak begitu bagus, saya suka membaca wattpad, artikel-artikel lainnya yg menarik. Kepribadian saya sangat sulit di pahami, saya mudah emosi akan hal yang tidak saya sukai, saya lebih banyak diam ketika saya marah dan kecewa ataupun tidak suka dengan orang, tidak banyak bicara kpd orng yg tidak saya sukai

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Thrifting: Hobiku Hasilkan Cuan

29 Juni 2024   15:25 Diperbarui: 29 Juni 2024   19:26 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lisa Putri Rahmawati(44231251)

44.2a.12 Ilmu Komunikasi

                                                                                                            


Tentunya kita sudah tidak asing dengan kata "Thrifting". Ya, karna thrifting sedang menjadi tren saat ini, dan banyak menjadi pembahasan di media sosial. Menjual barang bekas layak pakai atau thrifting kini telah merajalela dikalangan anak muda, bahkan ada anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sukses di dunia thrifting.

Banyak yang beranggapan jika memakai baju thrifting itu mengurangi resiko mengenakan pakaian yang sama dengan orang lain atau sering di sebut tidak pasaran. Karna baju thrift memiliki keunikan sendiri, biasanya barang-barang tersebut barang vintage yang sudah jarang ditemui. Hal seperti ini yang membuat thrifting banyak digemari oleh kalangan anak muda masa kini yang ingin tampil beda dan unik. Dengan semakin populernya thrifting, ada seorang pemuda yang gemar berbelanja thrifting untuk pemakaian sndiri sampai menjadikan sebagai pintu cuan. Apalagi sekarang thrifting sedang menjadi tren kekinian dalam berpakaian.

Mengenai thrifting,
Kalian tau ga, apasi thrifting itu?  Secara terminologi, thrifting itu aktivitas membeli barang bekas. Secara bahasa, diambil dari kata thrifty yang berarti cara menggunakan uang dan barang lainnya secara baik dan efisien. Thrifting tidak hanya sekedar membeli barang bekas yang layak pakai. Namun kegiatan ini juga bisa mendapatkan pakaian yang bermerek, Dan barang yang nilai jual nya tinggi bermodalkan sedikit tapi perlu ketelitian dalam memilih.

https://jakarta.tribunnews.com/2023/03/28/ barang-barang branded
https://jakarta.tribunnews.com/2023/03/28/ barang-barang branded
Kita dapat membeli barang-barang branded yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini yang menjadi awal ketertarikan dari para anak muda masa kini. Menjadikan thrifting sebagai hobi dan peluang usaha untuk para kalangan anak muda yang masih sekolah atau kuliah, karna kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara live di tiktok atau memposting foto di media sosial.

Dengan berbelanja pakain thrift, Para anak muda bisa tampil ciamik dengan menggunakan brand ternama dengan biaya yang dapat di jangkau atau sering disebut dana pelajar. Baju yang sudah di beli juga bisa di jual kembali ketika sudah merasa bosan atau ingin membeli baju thrifting model lainnya, tentu saja harga jual bisa lebih tinggi dari harga beli asalkan tag baju masih lengkap dan keadaan baju masih bagus. Sehingga dapat menimbulkan budaya konsumtif yang baru. Budaya konsumtif beralih dari fast fashion ke thrifting dengan harga yang jauh lebih murah.
orang akan membeli baju dengan jumlah yang banyak sehingga mereka dapat meningkatkan kreativitas dengan mix and match pakaian.

https://infosumbar.net/berita/berita-sumbar/padang/ramai-pengunjung-toko-thrift-day-digelar-sampai-minggu/
https://infosumbar.net/berita/berita-sumbar/padang/ramai-pengunjung-toko-thrift-day-digelar-sampai-minggu/

Tren thrifting yang banyak di minati ini menjadi bukti bahwa adanya budaya populer di yang terjadi di Indonesia. Dimana banyak masyarakat yang mengikuti trend ini, hal ini juga tidak lepas dari media sosial sebagai media penyebaran dan informasi pada platform instagram dan tiktok. Hal ini juga mendorong tingkat budaya konsumsi masyarakat  dan berhasil membuat tren ini menjadi budaya yang di gemari banyak orang.

Referensi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun