Pentingnya Isu Kesehatan Mental bagi Semua Orang

[OPINI]

"Kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang biasa terjadi, dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemajuan dirinya" (Daradjat, 1983).

Kutipan di atas adalah definisi singkat dari kesehatan mental. Disebutkan bahwa mental yang sehat adalah ketika adanya keharmonisan antara fungsi-fungsi jiwa sehingga manusia sanggup melewati berbagai rintangan kehidupan. Manusia bukan hanya membutuhkan kesehatan raga namun juga kesehatan mental. 

Banyak orang yang belum mengetahui bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik. Banyak orang yang masih hanya menganggap "sakit" adalah hal yang harus selalu terlihat di fisik, sebagian orang juga memasang standar sakit yang sangat lucu, "Harus ada bekas seperti goresan atau lebam pada kulit, kalau tidak ada bekas, berarti dia tidak sakit." 

Entah bagaimana pandangan seperti ini bisa menguasai banyak orang di negeri ini namun pendapat seperti ini harusnya segera dihapus karena akan terus menjamur di kalangan orang awam. 

Stigma lain adalah "Sakit mental berarti kurang ibadah." Faktanya, masalah mental bukan hanya akan menyerang orang-orang dengan intensitas ibadah yang kurang. Penyakit mental dapat menyerang siapa saja, di mana saja dan kapan saja. 

Oleh karena itu perlu adanya sosialisasi lebih banyak, bukan hanya di kalangan anak muda tapi juga orang tua karena semua orang perlu mengetahui masalah ini sehingga diharapkan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik. Diperlukan juga sosialisasi di wilayah desa yang notabenenya masih sangat asing dengan istilah kesehatan mental.

Adapun hal-hal sederhana yang bisa menjadi standar seseorang dalam memahami konsep kesehatan mental ini adalah kriteria menurut WHO (dalam Rasmun, 2001) yang menyebutkan bahwa terdapat beberapa kriteria orang yang sehat secara jiwa dan mental, antara lain; 1) mampu menyesuaikan diri dengan baik pada kenyataan, 2) adanya kepuasan dalam diri, baik kepuasan atas usaha atau memberi sesuatu, 3) adanya hubungan antar manusia, seperti sikap saling tolong-menolong, 4) introspeksi diri, 5) menyelesaikan permusuhan secara kreatif dan konstruktif, dan 6) mempunyai rasa kasih sayang.

Itulah sekiranya hal-hal yang mungkin bisa menjadi pegangan untuk orang-orang yang ingin mengkampanyekan isu kesehatan mental ini khususnya generasi muda dan orang tua.