Mohon tunggu...
Neviwarti Mawardi
Neviwarti Mawardi Mohon Tunggu... -

sedang belajar menuangkan kata per kata dari hati dan pikiran melalui ke-10 ujung jari-jari ini ke keyboard untuk dapat menjadikan suatu kalimat yang berarti..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nonton AFF di Desa

27 Desember 2010   03:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mengisi liburan akhir tahun, saya berlibur ke rumah keluarga adik di Cimelati - Sukabumi. Kebetulan bertepatan dengan pertandingan bola AFF Malaysia VS Indonesia.

Kali ini saya harus rela nonton sendirian karena mereka ada keperluan ke luar dan lagi pula mereka juga tidak begitu suka dengan pertandingan bola.

Pada detik-detik menunggu siaran bola yang akan dimulai, seperti biasa penonton disuguhi dahulu dengan berbagai macam iklan. Sedang enak-enaknya saya menikmati iklan minuman yang dibawakan oleh Agnez Monika dengan tariannya yang nge'beat', tiba-tiba terdengar ada suara laki-laki keluar dari TV. Tentu saja saya terkejut. Tidak seperti biasanya ditengah-tengah iklan tersebut diselingi oleh suara orang. Karena tidak jelas, saya besarkan volumenya. Tapi, suara tersebut hilang.

Saya yang sedang menonton sendirian jadi takut juga.. "Suara apan sih?". Tanya saya dalam hati, sambil melihat kiri-kanan.

Belum lagi hilang rasa takut saya, tiba-tiba terdengar lagi suara itu. Kali ini bertepatan dengan saat ada wawancara dengan pengamat bola. Saya memberanikan diri beringsut mendekati TV dan membesarkan volume. "..dihimbau kepada seluruh penduduk Desa Lemko Kenyot untuk hadir nobar bola di dekat warung Ceu Uum samping pos ronda..". Begitu suara yang terdengar dari TV dengan logat sunda yang kental. Setelah itu, suara TV kembali normal membahas bola. Saya kembali bengong.

Suara tersebut terdengar beberapa kali menjelang pertandingan dan membuat saya penasaran, kok bisa sih ada suara lain selain suara TV masuk?

Menit ke-20 pertandingan, adik saya datang. Langsung saja saya sambut dengan pertanyaan. Adik saya menjelasakan karena sinyal TV sangat jelek dan tidak bisa menangkap siaran, maka sejak beberapa bulan yang lalu dia dan beberapa warga desa menyewa provider TV kabel secara kolektif. Salah satu fasilitasnya adalah dapat menginformasikan kegiatan-kegiatan desa oleh Pak RT dari jaringan induknya.. Ooaallaa.. Bikin kaget aja.. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun