Seperti wanita-wanita pada umumnya, saya bukanlah termasuk fans fanatik suatu kesebelasan bola. Boleh dibilang, saya adalah salah satu penonton bola yang "kambuhan". Kambuh kalau ada pertandingan-pertandingan yang akbar, maka saya akan ikut nonton... kalau ada pemain yang ganteng-ganteng, saya juga ikut-ikutan nonton. Pokoknya kambuhan deh.. termasuk ikutan kambuh pada saat pertandingan bola AAF yang berlangsung sekarang. Euphoria ini menciptakan suatu rasa tersendiri bagi saya. sampai-sampai, apabila ada acara di tv yang membahas pemain-pemain TIMNAS.. pasti tidak terlewatkan oleh saya. Seperti hal nya pada pertandingan yang telah usai kemarin antara Indonesia VS Philipina yang dimenangi oleh Indonesia dengan gol tunggal dari Gonzales.. saya 'lalap' sampai tengah malam melalui TV. Pada akhir pertandingan, disiarkan bahwa seluruh Tim dan pengurus PSSI telah berkumpul di salah satu ruangan di area GBK. Diinformasikan juga, ternyata Nurdin Halid, akan memberikan bonus kepada TIMNAS sebanyak 2,5 Milyar (beberapa hari sebelum pertandingan,  Nurdin pernah berjanji, 'apabila TIMNAS dapat masuk dalam babak  final, maka PSSI akan memberikan bonus sebesar 2,5 M kepada pemain TIMNAS sebelum keringat mereka kering") dan janji tersebut malam itu ditepati oleh orang nomer satu di PSSI. [caption id="attachment_79528" align="alignright" width="300" caption="Rp. 2,5 M (kompas.com)"][/caption] Terlihat seluruh pemain TIMNAS duduk melingkari meja oval yang di atas nya terlihat 3 dus.. Sekilas, orang tidak akan menyangka kalau dus tersebut berisi uang sebanyak 2,5 Milyar karena tampilan dus tersebut  terkesan kotor. Luar dus tidak dibungkus.  Bahkan dus-dus tersebut di atasnya terlihat diikat sembarangan dengan isolatip yang lebar. Simbolis pemberian hadiah tersebut diterima oleh Bambang Pamungkas dari tangan Nurdin Halid. Dengan gembira, BP mengangkat tinggi-tinggi dus tersebut yang diikuti dengan tepuk tangan dan tawa senang dari pemain TIMNAS, walau ada beberapa wajah pemain yang masih lesu akibat masih kelelahan selesai bertanding. Saya yang melihat adegan tersebut di salah satu TV swasta tiba-tiba merasa 'ilfil'. Rasa 'ilfil' saya bukan karena melihat wajah Nurdin Halid yang sewaktu pertandingan berlangsung diteriak-teriaki oleh penonton untuk turun dari kepengurusan PSSI, tetapi saya 'ilfil' melihat tampilan fisik ke-3 dus yang tergeletak di meja. Kesan pertama yang saya lihat dalam adegan tersebut adalah Nurdin sedang membagikan hasil 'rampokkan' di dus yang belum sempat dikeluarkan isinya.. Apakah organisasi sebesar PSSI tidak ada EO (Event Organizer)-nya untuk mengurus acara seremonial tersebut? Alangkah baiknya, agar dus tersebut terlihat lebih rapi dan 'elegant'...  seharusnya dibungkus terlebih dahulu dengan kertas kado. Dan bisa juga pada bungkusnya ditulisi 'BONUS UNTUK TIMNAS 2010" lalu diberi logo AAF 2010... jadi, jangan 'telanjang' begitu aja.. apalagi, acara tersebut mungkin ditonton juga oleh pemirsa luar negeri. Malu dong.. masa rakyat yang besar ini tidak mempunyai 'value added" terhadap orang-orang  yang telah mengangkat nama bangsa ini lewat sepak bola.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H