Mohon tunggu...
Neviwarti Mawardi
Neviwarti Mawardi Mohon Tunggu... -

sedang belajar menuangkan kata per kata dari hati dan pikiran melalui ke-10 ujung jari-jari ini ke keyboard untuk dapat menjadikan suatu kalimat yang berarti..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

aku mencintai wanita yang lebih tua dariku..

10 Oktober 2010   05:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:33 2837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku bertemu dengannya di dunia maya.. dalam sebuah aplikasi chatting.. 

pada pertemuan pertama. dialah yang pertama menegur aku.. dia mengatakan sangat tertarik dengan kalimat-kalimat dan humor-humor yang aku luncurkan pada saat chatting tersebut.  menurutnya, kalimat-kalimat aku sangat mencerminkan kecerdasan aku.. aku merasa tersanjung.. hehe..

setiap saat tiada hari tanpa chatting.. kami selalu bercanda-ria di 'room' yang disediakan oleh aplikasi tersebut atau kami saling mengobrol 'ngalor-ngidul' berdua.. bahkan sampai tengah malam pun kami lalui bersama tanpa mengingat besok hari kerja..

tidak terasa sudah beberapa bulan kami berkenalan dan saling tukar nomer telpon.. kadang-kadang kalau  tidak melihat 'id' dia nongol sehari saja membuat hati tidak karuan.. apalagi kalau dia tidak menghubungi/menjawab sms aku.. ada sedikit kerinduan..

pada suatu hari, kami merencanakan 'kopdar'.. aku yang tinggal di luar kota jakarta berniat untuk mengunjunginya...

dari kotaku, aku naik kendaraan umum yang dipandu oleh dia.  sesampainya di tempat yang telah ditentukan rencananya dia akan menjemput aku.  pagi-pagi aku berangkat dengan hati yang tidak karuan.. rasa grogi dan rasa ingin jumpa pujaan hati bercampur menjadi satu. 

sambil mengisi waktu dalam perjalanan, dia menemaniku dengan  ber sms dan chatting.. kegiatan ini sempat membuat aku lupa dengan rasa grogi tersebut.. 

tiba di tempat yang ditentukan, aku melihat dikejauhan seorang gadis dengan mengendarai motor dan berjaket merah menghampiriku.. "hmmm.. maaf.. joe ya?.."... langsung aku ulurkan tanganku yang sudah dibasahi keringat dingin.. kami saling berjabat tangan.. "iya.. sini aku yang nyetir.. kamu yang kasih tau jalan-jalannya saja ya...".. dia pindah ke belakang aku.. tapi, anehnya.. perasaan grogi aku cepat hilang seketika karena keramahan dan ketulusan hatinya menerima aku..

aku tau.. penampilan aku pasti tidak seperti yang diharapkannya.. aku seorang yang sangat sederhana yang bekerja sebagai penjaga toko.. dalam hal penampilan, tentunya aku dibawah standard dia yang sering melihat laki-laki kota dengan pakaian yang 'necis', wangi, dan rambut yang klimis....

sesampainya di rumahnya aku dihidangkan kue dan minuman.. hmm.. aku diam-diam sering melirik dia .. wajahnya manis.. dan masih terlihat muda.. apalagi celotehannya yang tidak dibuat-buat yang kadang-kadang mengikuti trend istilah-istilah ABG sekarang membuat suasana hidup..

sebelum aku berniat menjumpainya.. dia memang pernah mengatakan kalau dia sudah separuh baya.. dan tidak mungkin menjalin hubungan dengan orang seusia aku.. kami berbeda 14 tahun.. usianya 46 tahun.. entah apa yang membuatnya belum menikah sampai sekarang..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun