Sedangkan, bahasa Melayu kuna lebih banyak menggunakan kosakata Melayu kuno dan kosakata asal Sumatera dan Kalimantan. Bahasa Melayu kuna lebih mudah dipahami karena menggunakan bahasa alami atau bahasa yang digunakan sehari-hari. Bahasa Melayu kuna juga lebih mudah dipengaruhi oleh budaya luar seperti camping, permukiman, dan perniagaan yang pada saat itu berkembang cukup pesat.
Terdapat perbedaan dalam sistem penulisan dan aksara yang digunakan dalam kedua bahasa ini. Bahasa Jawa kuna menggunakan aksara Kawi atau huruf Jawa, sementara bahasa Melayu kuna menggunakan aksara Jawi atau aksara Arab yang telah dimodifikasi agar dapat digunakan untuk menulis bahasa Melayu.
Secara keseluruhan, bahasa Jawa kuna dan Melayu kuna adalah variasi dari satu bahasa yang sama namun memiliki sedikit perbedaan karena letak geografis dan perkembangan budaya masing-masing daerah yang terpisah laut.
Berikut adalah contoh kosakata Jawa kuno dan Melayu kuno:
Kosakata Jawa Kuno:
1. Rahmat: kasih sayang
2. Munggaran: pohon aren
3. Ratnaningsih: permata indah
4. Swargaloka: surga
5. Kertarajasa: raja yang memiliki kejayaan
 Kosakata Melayu Kuno:
1. Wahyu: firman Tuhan
2. Seri: emas
3. Jadi: terjadi
4. Tanah: bumi
5. Cinta: asmara
Kedua bahasa ini memiliki banyak kosakata yang diserap dari bahasa Sansekerta, namun bahasa Jawa kuno lebih banyak menggunakan persamaan kata-kata benda, kata sifat, dan kata-kata kerja dengan bahasa Sanskerta. Sedangkan bahasa Melayu kuno lebih banyak meminjam dari bahasa Melayu asal Kalimantan dan Sumatera.
Penulis: Kang Lisandipo
Sumber:
-philiphine laguna inscription
-Paul Morrow''s the laguna copperplate inscription
- Philippine Studies: Historical and Ethnographic Viewpoints is published by the Ateneo de Manila University
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H