Jelang Kongres IV PAN di Bali, 28 Februari - 3 Maret 2015 mendatang, berbagai isu dan opini negatif hingga black campign terus diarahkan ke Zulkifli Hasan oleh tim sukses kubu Hatta Rajasa. Mulai dari pengiriman peti mati, isu rangkap jabatan, hingga opini perolehan suara terbanyak di era kepemimpinan Hatta Rajasa. Semua manuver itu dilakukan untuk mempengaruhi peserta Kongres IV PAN di Bali agar tetap mendukung Hatta Rajasa kembali memimpin PAN untuk periode 5 tahun berikutnya.
Namun faktanya menurut Ketua DPP PAN Agung Mozin alias Amoz yang juga tim sukses Zulkifli Hasan hingga saat ini dukungan dari berbagai daerah untuk mengantarkan Zulkifli Hasan sebagai Ketua Umum PAN periode 5 tahun ke depan terus mengalir dan meluas. Hal ini membuktikan bahwa klaim dukungan yang disampaikan tim sukses Hatta Rajasa selama ini secara berangsur mengalihkan dukungannya kepada Zulkifli Hasan. Artinya manuver yang dilakukan oleh tim sukses Hatta Rajasa selama ini gagal meyakinkan DPW/DPD sebagai voters.
Para Pengurus DPW/DPD PAN umumnya sudah merasakan sendiri bagaimana kepemimpinan Hatta Rajasa selama 5 tahun terakhir ini di PAN. Selama ini mereka hanya dibuai oleh janji-janji politik Hatta Rajasa yang tidak pernah ada realisasinya. Mereka menginginkan adanya kepemimpinan baru yang dapat mengayomi, tidak elitis dan mudah dihubungi oleh pengurus DPW/DPD.
Mencermati situasi yang demikian, Amoz menyarankan agar tim sukses Hatta Rajasa melakukan konsolidasi internal untuk segera menyampaikan kondisi objektif dukungan suara agar Hatta Rajasa segera mengambil keputusan yang bijak dan benar untuk mengurungkan pencalonan dirinya sebagai kandidat ketua umum pada Kongres IV PAN di Bali.
Jika Hatta Rajasa tetap memaksakan diri untuk maju sebagai kandidat ketua umum dan akhirnya gagal terpilih kembali, maka akan mendegradasi mental dan ketokohan Hatta Rajasa baik secara internal PAN maupun secara nasional sebagai politisi. Sangat disayangkan jika itu terjadi pada tokoh yang selama 5 tahun ini menakhodai PAN.
Lebih lanjut Amoz menilai, jika Hatta mengurungkan niatnya dari pencalonan sebagai kandidat Ketua Umum PAN itu artinya Hatta lebih mengutamakan kepentingan yang lebih besar daripada hanya sekedar mengejar jabatan ketua umum partai. Dengan demikian ketokohan Hatta akan selalu dihormati dan mendapat tempat tersendiri di hati seluruh kader PAN.
Jadi, mundur dalam pencalonan kandidat ketua umum PAN adalah langkah terhormat bagi Hatta Rajasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H