Mohon tunggu...
Lisa Monalisa
Lisa Monalisa Mohon Tunggu... -

Menulis data dan fakta mengungkap untold story

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Detik-detik Kritis Usia Politik Hatta Rajasa

19 Februari 2015   08:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:54 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14242850641335686359

[caption id="attachment_397920" align="aligncenter" width="620" caption="tempo.co"][/caption]

Pelaksnaan Kongres PAN di Bali hanya tinggal menghitung hari dan waktu penutupan pendafataran calon ketua umum yang akan berkompetisi pada kongres tersebut akan ditutup dua hari lagi. Itu artinya sisa waktu yang dimiliki oleh Hatta Rajasa semakin sempit untuk berpikir melanjutkan atau mengurunkan niatnya kembali maju sebagai kandidat ketua umum PAN periode 2015-2020.

Berdasarkan informasi yang saya terima dari salah satu Ketua DPP PAN Agung Mozin alias Amoz, bahwa seluruh kader partai menginginkan adanya perubahan kepeminpinan ketua umum. Informasi ini didapat Amoz setelah beliau berkeliling ke beberapa wilayah Indonesia Timur. Menurut Mozin selama ini pola kepemimpinan yang dibangun oleh Hatta Rajasa itu bersifat elitis dan sentralistik. Sementara kader PAN di daerah mengharapkan adanya kepemimpinan yang bersifat melayani dan mengayomi.

Lima tahun adalah waktu yang panjang untuk membuktikn semua janji politik seorang ketua umum kepada kadernya, namun sayangnya waktu yang panjang itu tidak dimanfaatkan oleh ketua umum untuk membuktikan semua janji politiknya itu. Semua ini karena kepemimpinan yang dibangun bersifat elitis dan sentralistik akibatnya banyak aspirasi daerah yang tersumbat, ini akan menjadi gelombang dahsyat pada saat pelaksanaan Kongres IV PAN di Bali untuk melakukan perubahan kepemimpinan.

Amoz mengingatkan Hatta Rajasa agar tidak selalu mempercayai laporan, informasi dan harapan palsu dari timnya. Hari-hari ini adalah waktu yang kritis bagi Hatta Rajasa untuk menentukan sikap apakah masih akan berada di PAN dengan posisi terhormat atau hilang dan pergi bersama kekalahan yang tragis. Karena laporan dan informasi yang salah hanya akan merugikan dan mendegradasi ketokohan Hatta Rajasa.

Sangat disayangkan jika akhirnya Hatta Rajasa tidak mempunyai ruang dan tempat di rumah besar PAN yang dinahkodainya selama lima tahun ini. Apalagi mantan ketua umum PAN Sutrisno Bachir sudah bertemu dengan kandidat Zulkifli Hasan dan mendukung pencalonan Zulkifli Hasan untuk menjadi ketua umum PAN periode mendatang. Hal ini makin menyulitkan posisi Hatta Rajasa dalam struktur kepengurusan PAN yang akan datang.

Sedangkan untuk kandidat Zulkifli Hasan sudah pasti akan didukung oleh arus bawah yang menginginkan adanya perubahan atau regenerasi dalam kepemimpinan partai. Karenanya Amoz menyarankan agar Zulkifli tetap mengakomodir kader-kader partai yang kini ada di DPR/DPRD, selama ini mereka terpaksa mendukung Hatta Rajasa hanya untuk mengamankan posisi politiknya.

Inilah detik-detik kritis umur politik Hatta Rajasa yang sedang diuji ketokohannya oleh rumah besar PAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun