Mohon tunggu...
Lisamaulina Safitri
Lisamaulina Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa dari program studi sosiologi. Saat ini saya semester 6, saya cenderung memiliki hobi menulis cerita. Namun akhir-akhir ini saya memiliki ketertarikan lebih dalam menulis berita. Sebagai mahasiswa Sosiologi saya sering mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, oleh karena itu saya mulai berfikir untuk menulis berbagai kegiatan yang saya lakukan melalui platform berita Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Sosial dan Mental dari Kecanduan Judi Online: Refleksi atas Kasus 179 Gugatan Cerai Istri di Bojonegoro

15 Mei 2024   23:49 Diperbarui: 7 Juni 2024   18:02 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber, BojonegoroTV

Transisi kasino tradisional menuju layar smartphone, mengubah lanskap perjudian, membawa sensasi dan risiko langsung pada ujung jari penjudi. Judi, kini tidak menjadi hal asing di pendengaran masyarakat di seluruh penjuru dunia, termasuk indonesia. Aktivitas yang dilakukan dengan tujuan menaruhkan barang berharga dengan iming-iming dan harapan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih besar ini nyatanya telah berkembang sejak berabad-abad yang lalu. Namun perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan nyatanya telah turut mempengaruhi perubahan signifikan pada aktivitas perjudian. Lampau judi publik ketahui sebagai tindakan menaruhkan barang berharga yang dilakukan dengan berkumpul bersama dengan sekelompok orang di kasino ataupun tempat lainnya secara real life antar sesama pemain judi. Namun beberapa tahun kebelakang, sebagai salah satu imbas kemajuan teknologi, praktik pelaksanaan judi pun telah mulai mengalami perubahan. Dimana saat ini judi tidak hanya dapat dilakukan di real life melainkan judi kini dapat dilakukan dengan melalui media telekomunikasi seperti handphone, laptop, atau komputer, perkembangan judi dengan metode ini biasa publik sebut dengan istilah judi online.

Perubahan pemilihan metode perjudian menjadi judi online terjadi dilatarbelakangi dengan berbagai alasan, seperti kemudahan akses dalam permainan judi online. Dimana dengan adanya internet, pemain dapat berjudi kapan saja dan di mana saja, baik melalui komputer maupun smartphone. Selain itu judi online menyediakan berbagai macam permainan yang lebih banyak dibandingkan kasino tradisional. Dari poker, blackjack, hingga taruhan olahraga dan slot, pemain memiliki banyak pilihan sesuai dengan preferensi yang pemain inginkan. Variasi ini membuat judi online lebih menarik dan menyenangkan. Hal lain yang menjadi alasan adalah judi online dapat memberikan jaminan tingkat privasi yang lebih tinggi daripada permainan judi yang dilakukan secara langsung dengan tatap muka. Melalui judi online pemain dapat menikmati permainan tanpa harus khawatir tentang pandangan orang lain atau stigma sosial yang sering dikaitkan dengan judi.

Menurut National Center for Responsible Gambling, dalam artikel Karina Bafradzhia menyatakan orang dewasa muda di Amerika yang mengalami kecanduan judi kini terus mengalami peningkatan. Terdapat sekitar 7% orang Amerika di bawah usia 25 tahun yang menunjukkan gejala kecanduan judi. Salah seorang di antaranya adalah Saul Malek, yang kecanduan judi olahraga online sejak berusia 19 tahun. Ia  menyatakan “Ketika saya memenangkan taruhan kecil pertama, saya merasa di puncak dunia. Jauh lebih baik dari yang pernah saya rasakan sebelumnya! Saya merasa seperti seorang pemimpin mafia, yang meraih semua. Itu pengalaman yang sangat luar biasa, meskipun nilainya hanya $10. Kemudian saya jadi ingin mengulanginya lagi… dan lagi,” ungkapnya.

Hal ini secara tegas menunjukkan bahwa aktivitas perjudian menjadi hal menyenangkan dan menjadi candu bagi setiap pemain judi. Seorang penjudi yang telah candu dengan perjudian cenderung memiliki 2 prinsip dalam permainannya. Hal ini dapat kita analogikan dalam perspektif ‘menang’ dan perspektif ‘kalah’. Dalam perspektif ‘menang’ penjudi yang mengalami kemenangan: contoh pada kasus  taruhan 500 ribu kemudian pemain berhasil menang dan mendapatkan keuntungan 1 juta pada permainan pertama. Maka biasanya pada permainan selanjutnya penjudi cenderung akan memberikan taruhan yang lebih besar, missal dengan menaikkan taruhannya menjadi 2 juta. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya candu yang telah dimiliki, sehingga penjudi berfikir ‘jika taruhan yang diberikan semakin besar, maka kemungkinan ia akan mendapatkan keuntungan saat menang pun akan semakin besar’.

Sedangkan pada perspektif ‘kalah’, bagi seorang penjudi sebelum hal atau tenaga yang dipertaruhkan habis, ia akan terus mencoba untuk melakukan permainan hingga ia menang, karena dari kekalahan yang saat itu ia alami akan semakin menumbuhkan ambisi dan pemikiran bahwa ‘pada permainan selanjutnya, saya pasti akan menang!’ padahal hal ini belum tentu terjadi. Hal inilah yang disebut sebagai candu dalam judi, besarnya perspektif pemain ‘bahwa ia akan menang’ cenderung membuat penjudi sulit untuk berhenti bermain judi, sehingga dalam kajian ilmu sosiologi perjudian menjadi patologi sosial yang memberikan dampak negatif bagi individu di masyarakat. 

Salah satu dampak perjudian dapat kita temukan pada fenomena kecanduan judi online yang berakibat pada perceraian dalam keluarga. Dimana belum lama ini salah satu platform media memberitakan bahwa di salah satu wilayah Indonesia, yakni di Bojonegoro, tercatat terdapat 179 istri yang mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Agama Bojonegoro karena suami mereka yang kecanduan bermain judi online. Hal ini bermulai sejak Januari hingga April 2024, dimana setidaknya terdapat 971 perkara dari pasangan suami istri yang mengajukan perceraian di Pengadilan Agama Bojonegoro. Dari data tersebut telah menunjukkan peningkatan sejumlah kasus perceraian di Bojonegoro jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dari 971 perkara pengajuan gugatan tersebut, terdapat sebanyak 722 perkara adalah cerai gugat atau pihak istri menggugat cerai suami. Sedangkan sisanya merupakan cerai talak atau suami yang menggugat cerai istri. Terdapat berbagai alasan perceraian di Kabupaten Bojonegoro namun mayoritas alasan perceraian yang berasal dari gugatan istri di sebabkan karena suami yang kecanduan bermain judi online. Dimana terdapat 179 perkara yang sudah diputus, dengan alasan cerai, suami yang mengalami kecanduan judi online.

Kecanduan judi online oleh suami sering kali menyebabkan disintegrasi dalam keluarga. Salah satu tokoh di pengadilan Bojonegoro menyatakan bahwa efek negatif kecanduan bermain judi online bagi pasangan suami istri di Bojonegoro adalah dapat menimbulkan disharmoni kehidupan rumah tangga. Kasus perceraian ini bukan hanya sekadar masalah pribadi tetapi juga menjadi isu sosial yang kompleks. Dalam perspektif sosiologi, keluarga adalah unit sosial terkecil yang memainkan peran penting dalam membentuk individu dan menjaga stabilitas sosial. Namun, ketika seorang anggota keluarga, terutama kepala keluarga, terjerat dalam perilaku adiktif seperti judi online, struktur dan fungsi keluarga dapat terganggu.

Bagi seorang suami judi online dapat memberikan pengaruh dan dampak negatif yang begitu besar bagi keluarga. Berbagai dampak negatif yang diakibatkan oleh judi online terjadi dikarenakan, judi online yang begitu mudah diakses melalui ponsel dan internet menyebabkan individu dapat berjudi kapan saja dan di mana saja, tanpa diketahui oleh anggota keluarga lainnya. Ketika suami kecanduan judi, mereka sering menghabiskan waktu yang seharusnya untuk keluarga dengan berjudi, yang akhirnya mengurangi interaksi dan komunikasi dalam keluarga. Hal ini mengarah pada kurangnya kohesi keluarga dan pada akhirnya menyebabkan perpecahan. Munculnya kecanduan judi online pada suami pun dapat berakibat pada terganggunya peran dan fungsi dalam keluarga. Dalam fungsionalisme struktural, keluarga memiliki beberapa fungsi utama, termasuk fungsi afeksi, fungsi sosialisasi, dan fungsi ekonomi.

Ketika seorang suami kecanduan judi, fungsi-fungsi ini dapat terganggu. Sebagai contoh, fungsi afeksi akan terganggu ketika ada perasaan marah, kecewa, dan tidak percaya dari istri terhadap suami yang kecanduan judi. Fungsi sosialisasi juga terganggu ketika anak-anak menyaksikan konflik antara orang tua mereka, yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan perilaku mereka. Sedangkan fungsi ekonomi, pada suami yang mengalami kondisi candu bermain judi adalah, suami yang sering kali hanya berambisi untuk memenangkan judi, sehingga kerap kali menghabiskan uang keluarga untuk berjudi, yang dapat menyebabkan krisis keuangan. Ketika uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak, dan keperluan lain dihabiskan untuk berjudi, keluarga menjadi rentan terhadap kemiskinan dan masalah keuangan lainnya. Banyak dari mereka yang kecanduan judi online terjerat dalam utang yang besar. Untuk terus berjudi, mereka mungkin meminjam uang dari teman, keluarga, rentenir, atau bahkan pinjaman online yang bisa memperburuk situasi ekonomi keluarga. Beban utang yang menumpuk ini sering kali menjadi pemicu konflik dalam rumah tangga dan mendorong istri untuk mengajukan gugatan cerai.

Fenomena 179 putusan cerai yang berasal dari gugatan istri di Bojonegoro karena suami mereka kecanduan judi online adalah cerminan dari masalah sosial yang kompleks dan multidimensional. Permasalahan 179 putusan cerai ini hanya terlihat dari sudut di salah satu daerah yang ada di Indonesia. Seiring perkembangan waktu permasalahan judi online akan sangat memungkinkan untuk mengalami perkembangan yang semakin kompleks, untuknya segera dibutuhkan solusi yang konkrit untuk mengatasi permasalahan ini. Kemudian bagaimana upaya, langkah, dan solusi yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat, institusi, aparat, hingga pemerintah dalam mengatasi masalah sosial perjudian ini?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun