Mohon tunggu...
Lisa Kristianti
Lisa Kristianti Mohon Tunggu... lainnya -

Jurnalistik, UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasar Kuncen Harapan Masa Depan

18 Oktober 2012   10:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:42 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pasar Klithikan Pakuncen tak pernah sepi pengunjung. Semua warga Kota Gudek pasti tahu pasar yang sering disebut pasar kuncen ini. Orang berbondong-bondong datang untuk mencari segala perlengkapan yang dibutuhkan. Pasar yang terletak di Jl. HOS Cokroaminoto No. 34, sering disebut surgannya barang bekas. Berbagai macam barang ada disini dari remot tv, keran air, onderdil motor, sepeda, handphone bekas, baju dan sebagainnya tersedia di pasar ini.

Pasar kuncen juga terdapat kios-kios makanan yang setiap saat melayani pembeli apabila haus dan lapar. Terdapat pemandangan yang berebeda saat menyusuri pasar kuncen bagian belakang. Keringat yang menetes tak menghalangi sebuah senyum mengembang dibibirnnya saat menjamu pembeli. Raut wajahnnya sedikit lelah, namun ia tak menggubrisnnya. Seorang pedagang makanan di pasar pakuncen Siti Zubaidah,  tak membiarkan lelah mebuatnnya tidak ramah pada pelanggan. “Mari mas silakan duduk, mau pesan apa?”, ujarnnya saat melayani pembeli.

Wanita berumur lebih dari 50 tahun ini, sudah delapan tahun berjualan di Pasar Kuncen. Baginya Pasar Kuncen adalah sumber kehidupan bagi keluargannya. “Saya bisa dibilang baru disini, dulu saya jualan dipasar Kranggan. Alhamdulillah walaupun penghasilan sedikit bisa cukup untuk keluarga saya”, ujarnnya.

Ibu dua anak ini memang terlihat segar dan tidak pernah mengeluh saat melakukan rutinitasnnya. Ia berjualan ditemani oleh anak bungsunnya. Hasil jerih payahnnya digunakan untuk membiayai anak bungsunnya yang saat ini duduk di bangku SMA. Ia bertekat ingin menyekolahkan anaknya sampai bangku kuliah. “Saya pengen sekali liat anak saya jadi sarjana, saya dulu hanya sekolah sampai SD. Saya tidak mau anak saya bernasib seperti saya”, ujarnnya.

Mimpi untuk melanjutkan pendidikan anaknnya ke jenjang yang lebih tinggi tentu merupakan sebuah harapan yang sangat tinggi. Dilema yang luar bisa seringkali menghantuinnya, karena penghasilannya yang sangat minim dan belum termasuk biaya sekolah yang harus ia tanggung. Mengandalkan pekerjaannya saat ini jelas kemungkinan kecil untuk diraih. Tapi, ia tak pernah berhenti berjuang untuk mengantarkan anaknnya dalam meraih kesuksesan.

Pasar Kuncen memang bisa dikatakan sumber Rejeki bagi pedagang yang ada disini. Tidak hanya Siti Zubaidah, tetapi pedagang yang lain juga menggantungkan hidupnnya di Pasar Kuncen ini. Pasar Kuncen awalnnya tersebar di beberapa lokasi di Kota Yogyakarta ini, dan tanpa mengorbankan para pedagang, Pemerintah Kota menempatkan Pasar Klithikan Pakuncen sebagai pusat perdagangan barang bekas.

Dulu, sepanjang Pasar Kuncen, pengunjung tak akan menemukan etalase-etalase indah, melainkan hamparan lapak dengan aneka barang diatasnnya, dan beberapa diantarannya menggunakan rak yang dibuat seadannya. Tapi dengan adannya beberapa perbaikan Pasar Kuncen tertata rapi dan bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun