Bantul (MTsN 4 Bantul) — Salah satu aspek keterampilan siswa dalam mengikuti pembelajaran mata Pelajaran Prakarya adalah bidang pengolahan. Hari Rabu (16/10) laboraturium Prakarya sudah terisi penuh oleh aroma masakan yang diolah 29 siswa kelas 9G dan sebelumnya telah dilaksanakan kelas 9 lainnya. Siswa ditugaskan untuk mengolah hasil peternakan sesuai potensi setempat menjadi berbagai masakan dan jajanan lokal.
Aneka makanan menjadi pilihan tiap kelompok memasak. Contoh olahan yang sudah dimasak adalah jajanan churros hasil olahan telur dan susu, ricebowl olahan dari ayam dan telur, roti lapis yang menghadirkan olahan beef, dan lain-lain. Sebelumnya, siswa telah digerakkan untuk membuat resep dengan mencari referensi dari kuliner lokal ataupun dari internet.
Lisa Aprilia yang mengampu Prakarya menyatakan diri pertama kali menugaskan siswa memasak. “Dulu saya memiliki partner guru Prakarya yang pakem di bidang tata boga seperti ini dan saya sudah pakem di bidang kerajinan. Namun karena beberapa kelas 9 belum sempat merasakan kegiatan pengolahan, jadi saya ajak mereka istilahnya ulti skill, mengambil dari kata-kata mereka. Saya tertantang, murid juga tertantang. Alhamdulillah, siswa kelas 9 mampu melaksanakan dengan baik, banyak apresiasi yang datang dari bapak ibu guru yang membeli hasil masakan mereka, dan saya berharap mereka bahagia serta berhasil menyisipkan kemampuan masak mereka. Seperti salah satu anak laki-laki yang tadinya tidak bisa menuang telur sekarang bisa. Sederhana tapi berdampak,” terang Lisa. (liz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H