Mohon tunggu...
Lisa Aprilia
Lisa Aprilia Mohon Tunggu... Guru - Guru dan penulis MTsN 4 Bantul yang berupaya mempublikasikan MTsN 4 Bantul jaya mendunia.

Menikmati mengajar, menulis, dan membuat bahan ajar kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Siswa MTsN 4 Bantul Belajar Membuat Produk Kain Ecoprint

6 April 2024   23:10 Diperbarui: 6 April 2024   23:11 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa MTsN 4 Bantul Pantang Menyerah Belajar Ecoprint, Guru Prakarya: "Berhasil"Bantul (MTsN 4 Bantul) - Sejak seminggu yang lalu dari hari ini, Jumat (5/4), siswa kelas 8 MTsN 4 Bantul diajarkan membuat produk ecoprint dengan dua media, yakni kaca dan kain. Setelah mug ecoprint yang dirasa berhasil, Lisa Aprilia selaku guru Prakarya beralih mengajarkan siswa membuat produk kain ecoprint di laboraturium Prakarya. Siswa diumumkan membawa alat dan bahan sejak awal bulan agar mereka bisa menabung dan mengumpulkan terlebih dahulu.

Dok.Lisa Aprilia, 2024
Dok.Lisa Aprilia, 2024
GamLisa mengakui bahwa ecoprint bukan menjadi hal yang baru karena tahun lalu sempat dibuat. Namun menurutnya, dengan satu teknik sebenarnya bisa dibuat banyak produk seperti mug, kain hijab, tote bag, taplak meja, pouch, dan lainnya. Kali ini, siswa kelas 8 dilatih membuat hijab segi empat karena bahannya relatif murah dan mudah didapat.


Sugeng Muhari, kepala MTsN 4 Bantul mendukung pembelajaran inovatif yang dilakukan Lisa. Meski nampaknya bukan hal baru pada umumnya, namun khusus MTsN 4 Bantul tentu ini menjadi hal yang baru. "Mata pelajaran yang diampu bu Lisa, yaitu Prakarya memang seharusnya memuat muatan lokal. Dengan siswa belajar membuat produk mengandung kesenian Indonesia, saya harap bisa mewujudkan rasa cintanya kepada kebudayaan Indonesia," ujarnya.
Praktik Prakarya terlebih Ecoprint ini tentu mengundang resiko kegagalan produk. Namun tanpa dinyana, siswa kelas 8 dari kelas 8A hingga 8H berjumlah kurang lebih 260 siswa itu tak menyerah membuat produk. Sebagai guru Prakarya, Lisa merasa senang karena tanpa harus berkata-kata, mereka mendapatkan pendidikan karakter berupa pantang menyerah. Lisa menilai pembelajarannya berhasil, namun ia harus memperbaiki kekurangannya dengan belajar dari guru senior di MTsN 4 Bantul yang sudah lebih dulu memiliki inovasi dan kreasi pembelajaran. (liz)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun