Siswa MTsN 4 Bantul Pantang Menyerah Belajar Ecoprint, Guru Prakarya: "Berhasil"Bantul (MTsN 4 Bantul) - Sejak seminggu yang lalu dari hari ini, Jumat (5/4), siswa kelas 8 MTsN 4 Bantul diajarkan membuat produk ecoprint dengan dua media, yakni kaca dan kain. Setelah mug ecoprint yang dirasa berhasil, Lisa Aprilia selaku guru Prakarya beralih mengajarkan siswa membuat produk kain ecoprint di laboraturium Prakarya. Siswa diumumkan membawa alat dan bahan sejak awal bulan agar mereka bisa menabung dan mengumpulkan terlebih dahulu.
GamLisa mengakui bahwa ecoprint bukan menjadi hal yang baru karena tahun lalu sempat dibuat. Namun menurutnya, dengan satu teknik sebenarnya bisa dibuat banyak produk seperti mug, kain hijab, tote bag, taplak meja, pouch, dan lainnya. Kali ini, siswa kelas 8 dilatih membuat hijab segi empat karena bahannya relatif murah dan mudah didapat.
Sugeng Muhari, kepala MTsN 4 Bantul mendukung pembelajaran inovatif yang dilakukan Lisa. Meski nampaknya bukan hal baru pada umumnya, namun khusus MTsN 4 Bantul tentu ini menjadi hal yang baru. "Mata pelajaran yang diampu bu Lisa, yaitu Prakarya memang seharusnya memuat muatan lokal. Dengan siswa belajar membuat produk mengandung kesenian Indonesia, saya harap bisa mewujudkan rasa cintanya kepada kebudayaan Indonesia," ujarnya.
Praktik Prakarya terlebih Ecoprint ini tentu mengundang resiko kegagalan produk. Namun tanpa dinyana, siswa kelas 8 dari kelas 8A hingga 8H berjumlah kurang lebih 260 siswa itu tak menyerah membuat produk. Sebagai guru Prakarya, Lisa merasa senang karena tanpa harus berkata-kata, mereka mendapatkan pendidikan karakter berupa pantang menyerah. Lisa menilai pembelajarannya berhasil, namun ia harus memperbaiki kekurangannya dengan belajar dari guru senior di MTsN 4 Bantul yang sudah lebih dulu memiliki inovasi dan kreasi pembelajaran. (liz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H