Bantul (MTsN 4 Bantul) --- Tema 'Bangunlah Jiwa dan Ragamu' yang diambil pada kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan 'Alamin (P5P2RA) melahirkan berbagai rangkaian kegiatan di kelas 7 MTsN 4 Bantul. Mudyastuti Wiraningrum, koordinator P5P2RA mencetuskan kelas 7 dibagi menjadi 3 kelompok agar memudahkan koordinasi sejak awal pengambilan tema. Khusus grup kelas 7AB, Mudyastuti yang lagi-lagi menjadi koordinator grup ini, mengambil kasus dari minimnya pengetahuan siswa kelas 7 pada adab ibadah.
Hari Kamis (23/2), kelas 7AB diajarkan materi adab salat setelah minggu lalu diajarkan adab thaharah. Pemateri yang dilibatkan adalah Ridwan Furqoni, guru Tahfidz MTsN 4 Bantul yang kompeten dalam menyampaikan materi keagamaan. Siswa diberi pemahaman bahwa masuk ke masjid itu ada adab yang harus diperhatikan, misalnya melakukan salat sunnah 2 rokaat, membaca doa sebelum masuk masjid, dan tidak gaduh. Ridwan juga menyampaikan pentingnya kondisi tubuh yang bersih dan suci sebelum melaksanakan salat.
"Kalau ditanya hubungannya apa dengan tema Bangunlah Jiwa dan Ragamu, ini kaitannya dengan membangun jiwa Rohani siswa. Kelas 7AB saya melihatnya sudah bisa salat, namun ada hal-hal kecil namun penting yang riskan untuk diabaikan. Maka pada hari ini, kita benarkan dulu adab-adab ibadahnya baru bisa meloncat pada membangun mental siswa," jelas Mudyastuti menjawab pertanyaan tim kontributor atas kegiatan yang dilakukan di masjid madrasah tersebut.
Kepala MTsN 4 Bantul, Sugeng Muhari mendukung program yang dicanangkan Mudyastuti atau bu Mudy itu. "Kita kan di madrasah. Masalah salat dan thaharah itu harus dipaksa bisa. Tidak bisa kok tidak tegas pada siswa. Mereka wajib bisa sehingga ibadah sunnah bisa mudah dilakukan," ujarnya. (liz)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H